Pemburu Kuliner Jakarta Wajib Cicipi Pempek Garuda

Isma Nanik
Feb 28, 2023

KOSADATA – Bagi pecinta kuliner Jakarta, tak lengkap rasanya bila belum mencicipi panganan khas Palembang di Jakarta. Cukup datang ke Jalan Garuda, Kemayoran, Jakarta Pusat, kita akan temukan beragam kuliner Jakarta.

Di sana  berjejer gerai  pempek di sisi kiri dan kanan jalan. Ada  banyak pilihan varian makanan asal Palembang tersebut. Mulai dari pempek kapal selam, panjang lenjer, lenggang panggang, hingga pempek tahu,  dan pempek keriting yang wajib dicicipi pecinta kuliner Jakarta.

Salah satu  yang cukup populer  adalah Pempek Garuda. Gerainya yang telah berjualan sejak  tahun 1980an itu banyak diburu pelanggannya. Nelly, pemilik Pempek Garuda,  mengaku pempeknya terbuat dari ikan tenggiri yang didapat dari Muara Baru, Jakarta Utara.

“Kita menggunakan ikan tenggiri yang bisa diterima lidah masyarakat Betawi. Kalau ikan belida tidak mungkin, karena sudah langka,” ujar Nelly belum lama ini.

Padahal aslinya, pempek terbuat dari  ikan belida.  Namun karena ikan belida semakin langka dan mahal, belakangan diganti dengan ikan gabus yang harganya jauh lebih murah tapi tetap gurih. Tapi ada juga yang memanfaatkan berbagai jenis ikan laut seperti tenggiri, kakap merah, parang-parangan. Ada pula yang menggunakan lele.

Pempek biasa disajikan dengan kuah berwarna hitam kecoklatan yang disebut cuka. Cuko dalam Bahasa Palembang ini dibuat dari air, gula merah, ebi, cabai rawit hijau, bawang putih dan garam.

Di Palembang, cuko dibuat pedas untuk menambah nafsu makan. Namun seiring masuknya pendatang ke Pulau Sumatera, maka cuko diubah menjadi manis sebagai alternatif pedas.

Nelly menjelaskan, pempeknya berbeda dengan pempek ala Palembang yang pedas, kuah kental dan terbuat dari ikan belida. “Pempek kami disesuaikan dengan lidah Betawi. Tidak terlalu pedas, kuahnya agak encer dan terbuat dari ikan tenggiri,” kata Nelly.

Khusus di Pempek Garuda, lanjut Nelly, kuah cukanya dibuat dengan bahan-bahan istimewa. Sehingga, rasa cukanya mirip dengan cuko asli Palembang. “Kami menggunakan kecap yang didatangkan dari Palembang dan gula merah yang berasal dari Lampung,” ungkap Nelly.

Urusan kuah cuko ini yang membuat ketagihan pelanggan setia Pempek Garuda. David yang berasal dari Jambi dan kini dinas di Jakarta mengaku selalu mampir ke sana jika lewat ke Jalan Garuda. “Kalau saya lewat sini, pasti makan di sini. Karena rasa ikan tenggirinya khas. Rasa khas cukanya juga ngangenin. Pedas dan asamnya juga pas,” kata David yang menggunakan seragam lorengnya.

Menurut David, harga Pempek Garuda yang dipatok antara Rp 7.500-20.000 per porsi  terjangkau kantongnya. “Buat saya, terjangkau. Tidak mahal dan tidak murah. Sedang-sedang saja. Lagian tempat makannya juga nyaman dan bersih. Tidak terlalu mewah tapi tidak kumuh,” kata David yang memesan pempek kapal selam.

Mengenai kedai pempeknya, Nelly memang sengaja ingin memberikan kenyamanan untuk pengunjung yang menikmati pempeknya. “Kalau tempatnya terlalu bagus, kuatir disangka mahal. Orang kan jadi malas mampir, sergahnya.***

Related Post

Post a Comment

Comments 0