UNAIR gelar Sosialisasi Persiapan Sertifikasi Kantin Sehat. Foto: dok. UNAIR
KOSADATA — Universitas Airlangga (UNAIR) terus mengukuhkan komitmennya mewujudkan lingkungan kampus yang sehat dan bahagia. Melalui Airlangga Health Promotion Center (AHPC) bersama Sobat Happy & Healthy (SOBY) dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, UNAIR menggelar Sosialisasi Persiapan Sertifikasi Kantin Sehat pada Selasa, 10 Juni 2025, di Ruang Bima Suci, Airlangga Convention Center (AAC) Kampus MERR-C.
Ketua AHPC UNAIR, Sri Widati dalam sambutannya menegaskan pentingnya kontribusi seluruh elemen kampus dalam aspek kesehatan.
“Kami hadir untuk berkontribusi dalam kemanusiaan, khususnya bagi UNAIR di bidang kesehatan dan kebahagiaan. Sesuai slogan kami, healthy and happy,” ujar Sri Widati seperti dilansir laman resmi UNAIR, Jum'at, 13 Juni 2025.
UNAIR tengah menyiapkan standarisasi kantin sehat sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan. Seluruh tenant kantin nantinya diwajibkan memenuhi standar mulai dari perizinan, sanitasi, hingga penyajian makanan. “Mereka perlu memahami standar apa saja yang harus dipenuhi sebelum memperoleh label kantin sehat,” kata Sri Widati.
Standar Ketat dan Pengawasan Berkelanjutan
Dalam sosialisasi tersebut, Sri Widati memaparkan empat pilar utama pembangunan kantin sehat, yakni komitmen manajemen, sarana prasarana, sumber daya manusia, dan mutu pangan. Menurutnya, penyediaan makanan sehat di lingkungan kampus bertujuan menurunkan risiko penularan penyakit serta mewujudkan perilaku penanganan makanan yang benar.
Lebih dari sekadar sertifikasi, pengawasan akan dilakukan secara rutin. “Kami akan terus melakukan monitoring dan controlling berkala. Apalagi tenant di UNAIR sifatnya dinamis, ada yang keluar masuk tiap tahun,” ujar Sri Widati saat ditemui usai acara. Ia menambahkan, inspeksi dan edukasi rutin juga akan digelar untuk mendampingi para tenant mencapai standar kesehatan pangan.
Tak hanya itu, mahasiswa dan civitas academica didorong berperan aktif mengontrol kualitas kantin. “Kalau semua paham standar isi piringku, mereka akan menuntut makanan sehat. Ini akan memicu perubahan alami di tingkat tenant,” tambahnya.
Menu Seimbang, Hindari Penyakit Kampus
Pada kesempatan yang sama, pakar gizi UNAIR, Mahmud Aditya Rifqi SGz MSi PhD, mengingatkan pentingnya pola makan bergizi seimbang. Ia menekankan dampak jangka panjang konsumsi makanan terhadap kesehatan. “Dengan kantin sehat, kita bisa mencegah obesitas, foodborne disease, sindrom metabolik, hingga penyakit akibat makanan tidak higienis,” ujarnya.
Mahmud menyoroti tantangan kantin kampus saat ini, mulai dari maraknya makanan olahan instan, kontaminasi bahan kimia, hingga rendahnya asupan sayur dan buah.
Sementara itu, Ody Januar dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya turut memaparkan standar sanitasi dan labelisasi pangan siap saji. Mulai dari kebersihan bangunan, sanitasi ruang, pencahayaan, ventilasi, hingga prosedur labelisasi tenant kantin dibahas secara rinci.
“Gerai jajanan wajib memiliki label dari lembaga berwenang setelah memenuhi sejumlah persyaratan, seperti memiliki nomor induk berusaha, mengikuti penyuluhan keamanan pangan, inspeksi lingkungan, serta pemeriksaan sampel,” ujar Indah, petugas dari Dinas Kesehatan.
UNAIR menargetkan, melalui program sertifikasi kantin sehat ini, angka absensi akibat penyakit di kalangan mahasiswa dan dosen dapat ditekan, sekaligus meningkatkan produktivitas. Kampus juga berharap program ini menjadi fondasi bagi terciptanya lingkungan belajar yang sehat, aman, dan bahagia secara menyeluruh.***
Rekrutmen PPSU di Jakarta Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Tahapannya
MEGAPOLITAN Jun 23, 2025Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024
Comments 0