Akhir Tahun, Rafting Cisadane Disesaki Pengunjung Dari Lansia Hingga Anak-anak

Joeang Elkamali
Dec 16, 2023

Sejumlah peserta mengikuti olahraga ekstrem arung jeram di Cisadane. Foto: ist

KOSADATA - Olahraga ekstrem menjadi daya tarik tersendiri sebagai destinasi wisata bagi pemacu andrenalin. Salah satunya rafting atau arung jeram.

Tak jauh dari Jakarta, rafting di sungai Cisadane selalu disesaki pengunjung pada akhir tahun. Selain karena bertepatan dengan momentum libur sekolah, rafting di sungai Cisadane juga menyajikan beragam pilihan olahraga ekstrem lainnya.

Salah satunya adalah Alamanda Rafting di Kecamatan Caringin, Bogor, Jawa Barat. Tempat ini, jadi salah satu lokasi kegiatan arung jeram paling diminati karena menyediakan fasilitas lain, ada flying fox, arung jeram untuk anak hingga lansia. Tak ketinggalan juga ada kopi dan sajian rebusan yang disiapkan secara gratis.

Saat mengantri untuk merasakan arung jeram, pengelola juga menyiapkan beberapa saung eksotis untuk mengganti pakaian dan menaruh semua barang-barang pribadi sebelum melakukan olahraga ekstrem itu. Tak jarang, peserta juga diajak untuk outbond dengan sejumlah permainan seru.

Bagi yang akan terjun menikmati arung jeram, pengelola menyiapkan instruktur dan membagi peserta ke dalam beberapa kelompok. Tentu, instruktur ini akan memberikan pengarahan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan demi keselamatan peserta saat mengarungi sungai Cisadane.

Setidaknya ada empat jeram yang harus ditaklukkan selama menyusuri sungai tersebut. Setiap jeram mempunyai sensasi berbeda. Untuk tingkat kesulitan di sungai Cisadane pun bervariatif, mulai dari grade satu hingga grade tiga. Untuk grade satu itu manuver mudah, kecenderungan flat, sedangkan grade dua dan tiga punya grade jeram yang lebih terjal. Selama rafting, Anda akan dibawa untuk menaklukkan derasnya sungai sejauh 7 kilometer dalam waktu kurang lebih 2 jam.

Saat perjalanan menuju jeram pertama dimulai, biasanya teriakan kencang langsung terdengar.

Salah satu peserta, Agus Santosa (60 tahun) mengaku masih tertarik untuk mengikuti arung jeram bersama koleganya. Meski berkali-kali merasakan rafting saat muda, Agus tak pernah bosan mengarungi sungai deras penuh gelombang di usia senjanya.

"Seru, tapi juga menegangkan. Sebenarnya, kita ikuti saja arahan instruktur agar bisa mengarungi sungai dengan lancar. Tapi kadang-kadang, ada saja rintangan alam yang juga harus diselesaikan bersama," kata Agus belum lama ini.

Selama perjalanan rafting dilalui, para peserta akan melihat pemandangan menarik. Usai melewati jeram, Agus dan sejumlah rekannya menyempatkan diri berlabuh untuk beristirahat di warung pinggir sungai sekaligus menyantap kopi dan gorengan hangat. Namun, santapan itu harus kita bayar ya, peserta yang tidak membawa uang, jangan coba-coba untuk menikmati sajian itu, kasian tukang warungnya jika tak bayar.

Namun, setelah istirahat sebentar, kita juga dihadapkan pada jeram-jeram lain yang menegangkan. Terlebih di jeram ke-empat, menuruni bendungan air dengan kemiringan 45 derajat. Saat melewati bendungan ini, debar jantung berdegup kencang.

"Serasa jantung ingin copot saat melewati bendungan. Tapi, kita jadi merasa senang setelah melewatinya. Cuma sayang, perahu karet yang kita gunakan sedikit kempes, jadi kurang menegangkan. Tapi, ini menjadi pengalaman tidak terlupakan loh," ucap Agus.

Untuk menikmati Alamanda Rafting, peserta hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp285 ribu, harga tersebut sudah termasuk makan siang, snack, asuransi transport lokal dari lokasi akhir menuju lokasi awal, alat dan pemandu lokal.***

Post a Comment

Comments 0