KOSADATA - Budidaya ikan hias di Indonesia memiliki nilai prospektif ekonomi tinggi. Selain negara dengan kekayaan laut yang luas, Indonesia dianugerahi kekayaan ikan air yang beraneka ragam, bukan hanya jenis ikan konsumsi tetapi juga jenis ikan hias.
Seperi dilansir dari laman kementerian kemaritiman dan investasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut dengan potensi ikan hias yang luar biasa, Indonesia seharusnya bisa menjadi peringkat nomor satu di dunia.
Seperti diketahui, berdasarkan laporan kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), terdapat 3.567 jenis ikan air laut dan 1.226 jenis ikan termasuk di dalamnya tergolong endemik yang bisa ditemukan di Indonesia.
Masifnya sosialisasi dan publikasi budidaya ikan hias di berbagai daerah bagi kemanfaatan ketahanan ekonomi khususnya masyarakat menengah ke bawah, beberapa anak muda di kawasan Kab. Tasikmalaya bagian Utara menangkap peluang tersebut dengan membuka toko sederhana di pinggir jalan Pasung Desa Pagerageung Kab. Tasikmalaya.
Toko ikan Hias dengan nama "AR Aquatik" itu diinisiasi oleh anak muda jebolan fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Gofururrohim alias Opuys.
Opuys mengungkapkan, usaha yang digelutinya murni bermodalkan ketekunan, kecintaan pada dunia ikan hias, kreatifitas tangan, kemandirian dan keyakinan.
"Awalnya, saya hanya punya 1 akurium kecil berukuran 60 cm dengan beberapa ikan cupang," ungkapnya pada Kosadata.com di Tasikmalaya, Senin (8/5/2023).
Setelah berjalan lebih dari 1 tahun, Toko yang digelutinya bersama istri dan temannya itu berkembang dengan variasi ikan hias beraneka jenis seperti ikan hias cupang, arwana, koi, komet, chana, aligator, Kaafiiyat, monasa, glowfish, tiger sumatera, gurpad, zebra, black shark, redfin, black ghose, lemon, manfish, toman, barbir, serve, koki, molly, guffiy, sepat madu, oskar, dan ikan ninetine, dll.
Selain menjajakan ikan hias, di toko miliknya itu disediakan barang-barang jualan seperti aquarium berbagai ukuran (sesuai pesanan), pakan ikan predator dan ikan hias, relief, mesin, airator, accesoris, obat-obatan ikan, pasir dan batuan, akaran hias, dan media filtrasi.
"Selain bisinis, toko yang kami kembangkan membuka ruang konsultasi bagi siapa saja yang ingin mengurus ikan hias, merawatnya, termasuk untuk pengembangannya agar berpeluang ke sektor profitable ekonomi," kata Opuys.
Pengembangan ekonomi kreatif melalui budi daya ikan hias ala anak muda Kab. Tasikmalaya bisa dilakukan dengan cara mengunjungi tokonya secara langsung atau sharing melalui aplikasi instagram @ar_aquatic91.
Sampai dengan ditulisnya berita ini, toko AR Aquatik sudah mencapai omset jutaan perbulannya dengan pengunjung yang setiap harinya semakin bertambah.
"Alhamdulillah. Berkat rahmat Allah dan konsistensi kami, selain ikan hias menjadi ikan seni yang indah, bisa juga menjadi ladang penyambung ekonomi," jelas Opuys.***
Comments 0