Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam. Foto: ist
KOSADATA - Berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian (hate speech) diprediksi menjadi lahan basah bagi pelaku bisnis media di Pemilu 2024 mendatang. Penyebaran hoax dan hate speech dinilai ampuh sebagai alat menjatuhkan kontestan yang berlaga.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam menyebutkan perkembangan dunia digital yang sangat masif bakal menghiasi pelanggaran pemilu 2024.
"Hoax dan hate speech dan lainnya dijadikan sebagai produk yang diorkestrasi oleh kekuatan bisnis," ujar Umam kepada wartawan, Rabu (4/10/2023).
Menurutnya, kekuatan bisnis digital yang tidak bertanggung jawab akan membahayakan alam politik Indonesia bahkan dapat merusak nilai demokrasi bangsa. Untuk itu, dia mewanti-wanti penyelenggara pemilu untuk memperhatikan berbagai macam konten hoax dan hate speech yang muncul menjelang pelaksanaan Pemilu serentak 2024.
"Kekuatan media sosial seperti TikTok tersebar dengan menetapkan algoritma dan melakukan publikasi dengan sebebas-bebasnya," katanya.
Selain TikTok, lanjut dia, manipulasi opini publik juga dapat dilakukan melalui platform media sosial lainnya. Dia berharap masyarakat dapat menguji kebenaran konten-konten di media sosial dan jangan termakan hoax dan hate speech.
"Maka dari itu harus tetap melakukan filter terhadap berbagai pemberitaan, mengenai disinformasi yang ada tentang Pemilu ke depannya," pungkasnya.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0