Beralaskan Tanah Merah, Sayur Asem Joglo Hangatkan Pecinta Kuliner

Ida Farida
Feb 27, 2023

Semula, sayur asem yang sudah ada sejak tahun 1970-an itu dijajakan di seberang jalan rumah makan yang sekarang ada. Namun, karena tanahnya bukan milik pribadi, akhirnya berpindah ke pertigaan Poncol hingga sekarang.

“Alhamdulillah kalau ramai. Semua tidak terlepas dari pertolongan Allah SWT. Berkat doa-doa para tetangga dan pembeli, tempat kami selalu dipenuhi pembeli. Kan di deretan sini ada 3 rumah makan sayur asem yang masih tergolong saudara kami juga. Tapi, pembeli ramainya di sini,” ujar Mulyana yang dipercaya mengelola rumah makan itu.

Baginya, sayur asem H. Matalih merupakan sayur asem Betawi biasa. Kuahnya Bening dengan ragam sayuran di dalamnya. Ada jagung, melinjo, nangka, labu, pepaya, daun melinjo, dan kacang panjang. Terkadang, ada campuran potongan oncom bagi yang menyukainya.

Kuah beningnya tak menghilangkan cita rasa sayur asem itu. Beda sekali dengan sayur asem Jawa yang berwarna keruh. Selain dari segi warna, segi rasa juga beda. Kalau sayur asem jawa, rasanya cenderung manis asem, nah kalau sayur asem betawi ini cenderung asem seger.

“Kami hanya bermodalkan cabai hijau, bawang merah, garam, kacang dan oncom. Oncom itu dipakai hanya untuk penyedap saja, bagi yang mau saja. Karena tidak semua pelanggan tidak suka oncom. Untuk satu panci, hanya dua potong oncom kami siapkan. Biasanya, oncom pada sayur asem akan membuat rasa bumbu jadi lebih kuat dan terikat,” katanya.

Meski demikian, Mulyana enggan menyebutkan berapa omset yang didapat dari rumah makan itu. Yang pasti, dia hanya bertugas mengawasi 7 orang karyawannya yang juga masih saudara sendiri. Dia membocorkan rahasianya, bawang dan bumbu lainnya tidak digerus sampai halus. Bumbu itu pun


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0