Butuh Investasi Besar Kelola Limbah di Jakarta, Dana KLB Diyakini Jadi Solusi

Ida Farida
Feb 09, 2023

KOSADATA - Perumda Pengelolaan Air Limbah Jakarta Raya (Paljaya) siap menjalankan arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terkait penanganan limbah. Dalam arahannya, Heru meminta para walikota membangun MCK (Mandi, Cuci Kakus) Komunal di pemukiman padat penduduk dan miskin.

Corporate Secretary PAL Jaya, Tanto Tabrani mengungkapkan, penanganan sanitasi warga Jakarta membutuhkan investasi besar. Namun, pihaknya terus membuat program-program inovatif agar limbah warga Jakarta tidak mencemari lingkungan.

"Butuh investasi besar untuk pengelolaan limbah Jakarta. PAL jaya butuh dana besar untuk melayani seluruh Jakarta. Sehingga butuh inovasi baru untuk melayani air limbah di Jakarta. Contohnya, kita sudah menjalankan program Revitalisasi Tangki Septic (RTS), membangun IPAL Komunal dan lainnya," ujar Tanto kepada wartawan, Kamis (9/2/2023).

Diakuinya, penanganan limbah Jakarta ini tidak bisa dikerjakan sendiri oleh PAL Jaya. Sehingga, ucapnya, perlu dukungan semua pihak agar limbah tersebut bisa dikelola dengan baik. Salah satunya dukungan dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta yang ada di Jakarta.

"Bukan hanya dari CSR saja harusnya. Kita melihat ada juga potensi dana yang diserap dari dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB). Kita berharap, dana KLB ini bisa juga dialokasikan ke pengelolaan air limbah," katanya.

Diketahui, dana KLB merupakan dana yang dibebankan Pemprov DKI kepada pengembang atau pihak swasta ketika membangun gedung namun melampaui lantai yang ditetapkan.

Saat ini Paljaya melayani 2.000 lebih rumah tangga dan 700 lebih gedung bertingkat di lima kecamatan. Jumlah itu ekuivalen dengan sekitar sekitar 2,4 juta jiwa

Kelima kecamatan dimaksud adalah Kecamatan Setiabudi, Tebet, Senayan, Kebayoran Baru, dan sebagian Bendungan Hilir (Benhil).

Para pelanggan itu dilayani oleh dua


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0