Cegah Ekploitasi Air Tanah, Akademisi Dorong Warga Jakarta Gunakan Air Perpipaan

Ida Farida
Dec 20, 2024

Petugas PAM Jaya tengah melakukan flushing air perpipaan. Foto: ist

KOSADATA - Pengamat kebijakan Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah, memberikan pandangannya terkait penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PAM Jaya dan Lemhannas RI terkait program ketahanan air. 

 

Menurut Akademisi Universitas Trisakti itu, keberhasilan MoU ini sangat bergantung pada partisipasi publik. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait program tersebut. 

 

"Jika infrastrukturnya sudah memadai, masyarakat perlu mulai beralih dari penggunaan air tanah ke air PAM Jaya," kata Trubus di Jakarta, Jum'at (20/12/2024). 

 

Lebih lanjut, Trubus menilai langkah ini diperlukan untuk meminimalkan eksploitasi air tanah yang berdampak buruk pada penurunan tanah di Jakarta.

 

"Masyarakat harus terus diimbau untuk mengurangi ketergantungan pada air tanah dan beralih menggunakan layanan air dari PAM Jaya," tegasnya. 

 

Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kini menjadi bagian dari wilayah aglomerasi Jabodetabek, perlu berkolaborasi dengan daerah-daerah di sekitarnya untuk membangun penampungan air yang terpadu. 

 

Menurutnya, kolaborasi ini, lanjut dia, menjadi sebuah kunci dalam mewujudkan swasembada air.

 

"Jakarta sebagai pemimpin wilayah aglomerasi harus memastikan bahwa infrastruktur air PAM Jaya saling terhubung di seluruh wilayah. Ini penting agar menjadi satu kesatuan yang solid," katanya.

 

Terakhir, Trubus berpendapat, MoU antara PAM Jaya dan Lemhannas RI sudah tepat Terlebih, karena kajian ketahanan air merupakan kebutuhan mendesak di tengah berbagai tantangan yang dihadapi Jakarta. 

 

"Kita harus belajar dari pengalaman. Ketahanan air ini tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan. Perlu ada skenario perencanaan berkelanjutan agar cita-cita swasembada air bisa


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0