Disuntik Banyak PMD, Dewan Soroti Performa Buruk BUMD

Ida Farida
Sep 04, 2024

Anggota DPRD DKI Jakarta, Ismail. Foto: Humas DPRD DKI Jakarta

KOSADATA - Anggota DPRD DKI Jakarta, Ismail menyoroti banyaknya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang masih memiliki performa buruk. Padahal, BUMD tersebut mendapatkan Penyertaan Modal Daerah (PMD) cukup banyak dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

 

"Ketika BUMD mengajukan PMD, namun dia tidak mampu memberikan revenue sebagaimana dengan komparasi bunga bank tadi, maka ini sangat dipertimbangkan untuk tidak disetujui. Tapi sebaliknya, ketika dia mampu memberi satu proyeksi menguntungkan maka patut kita dorong,” ujar Ismail seperti dilansir laman DPRD DKI Jakarta, Rabu (4/9/2024).

 

Untuk itu, pihaknya meminta Badan Pengelola BUMD DKI Jakarta agar memperketat pemberian PMD kepada BUMD. Dia juga mengajak anggota DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029 lainnya untuk meneliti secara detail proposal pengajuan PMD sebelum disetujui.

 

“Mudah-mudahan anggota DPRD yang akan datang bisa lebih mendalam menganalisis. Jadi tidak sekedar membahas satu proposal PMD saja. Tapi sebelum itu diperluas, opsinya termasuk juga bagaimana simbiosis dengan BUMD perbankan,” kata Ismail.

 

Menurut dia, hal tersebut perlu diterapkan. Mengingat, banyak BUMD yang telah mendapat suntikan modal justru tak menunjukan performa bisnis yang baik.

 

BUMD itu justru merugi dan tidak memberikan sumbangan terhadap pendapatan daerah. Oleh karena itu, pada periode yang akan mendatang, pemberian PMD harus diperketat.

 

“Jadi benar sekali diperlukan kehati-hatian dalam memberikan PMD. Kehati-hatian yang dimaksud adalah dari kalkulasi untung ruginya. Karena hal ini bisa kita perbandingkan dengan bunga bank,” ungkap Ismail.

 

Namun sebaliknya, bila BUMD penerima PMD mampu


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0