Fakta Desak BPS Cabut Pernyataan 95ribu Warga DKI Miskin Ekstrem

Sani Ichsan
Feb 19, 2023

KOSADATA - Ketua Forum Warga Kota (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan mendesak Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencabut pernyataan perihal adanya 0,89 persen atau sekitar 95 ribuan warga Jakarta masuk kategori miskin ekstrem.

Pasalnya, dari berbagai penelusuran yang dilakukan oleh LSM Peduli Jakarta belakangan ini tidak menunjukkan adanya masyarakat dengan pengeluaran Rp 11.633 per hari atau Rp.350ribu per bulan.

Menurutnya, sampai hari ini masyarakat masih terus mempertanyakan akurasi data kemiskinan ekstrem yang dihasilkan oleh BPS Jakarta. Namun, kata Tigor, belum juga disikapi oleh BPS Jakarta untuk dilakukan penelitian ulang perbaikan akurasi datanya.

"Sayangnya situasi data yang tidak akurat seperti hasil penelitian BPS Jakarta ini masih menjadi momok dalam mengurangi angka kemiskinan. Untuk itu seharusnya BPS Jakarta mencabut hasil penelitian terdahulu dan melakukan lagi penelitian baru yang benar dan akurat," ujar Tigor, Minggu (19/2/2023).

Seharusnya, lanjut Tigor, data yang dihasilkan oleh BPS ini dikonfirmasi ulang sebelum dipublikasi dan menjadi hasil akhir agar akurat. Masyarakat mempertanyakan data adanya kemiskinan ekstrem di kawasan Kampung Apung, Jakarta Barat dan kawasan Nelayan di Cilincing, Jakarta Utara.

"Menurut penelitian di kedua wilayah tersebut mendapatkan adanya warga dalam kondisi kemiskinan ekstrim dengan penghasilan Rp11ribu per hari atau di bawah Rp 500 ribu per bulan. Masyarakat mempertanyakan cara atau mekanisme penelitian BPS Jakarta tersebut," katanya.

"Secara kasat mata sering kita melihat banyak masyarakat miskin seperti di Jakarta yang merokok dan juga mengkonsumsi minuman kopi manis dalam kemasan sehari-hari," sambungnya.

Lebih lanjut, Tigor mengumpamakan terhadap harga satu gelas kopi manis kemasan yang sudah diseduh air panas setidaknya harganya Rp 4.000. Sementara harga rokok sekarang ini


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0