Hambatan Berat Pelaku 3R Sampah di TPST Bantargebang dan TPA Sumurbatu

Ida Farida
Sep 25, 2024

Pemulung di TPST Bantargebang. Foto: KPNas

yang rendah, dulunya bekas galian tanah atau sawah tadah hujan. Kedua, tidak ada saluran air. 

 

Timbulan sampah semakin banyak di TPST Bantargebang dan TPA Sumurbatu menjadi gunung-gunung sampah dengan ketinggian 40-50 meter, sebab yang diolah sekitar 15-20% dari total sampah yang masuk tiap hari. Meskipun tersedia beberapa teknologi pengolah sampah. Akibatnya pencemaran udara dari gas-gas sampah dan operasional TPST merajalela, seperti gas metana (CH4), CO2, dll, sedang pencemaran air dan tanah berasal dari leachate semakin massif. Ketika musim kemarau terjadi kebakaran dan ketika musim hujan terjadi longsor. 

 

Gunung-gunung sampah semakin tinggi dan tidak tertata dan di-cover soil berpotensi longsor. Buntutnya pemulung, operator alat berat, supir truk sampah dan mereka yang beraktivitas di zona aktif sangat wawas-wawas terurug sampah bila sewaktu-waktu longsor. 

 

Bahkan, pemulung dilarang mengais sampah di beberapa zona yang rawan longsor. Dampaknya income menurun, biasanya mendapat 100-150 Kg/hari setara dengan Rp 100.000-150.000. Sekarang dua hari mengais sampah hanya memperoleh penghasilan Rp 60.000-70.000. Terjadi penurunan income sekitar 50%. 

 

Sekitar TPST/TPA terdapat ratusan pemukiman kumuh, berupa gubuk-gubuk yang ditempat pemulung. Gubuk-gubuk tersebut berada di lingkungan tercemar dan berserakan berbagai sampah sisa-sisa sortir. Gubuk-gubuk tersebut terbuat dari material bekas, kumuh, bacin dan sanitasi sangat buruk. Kondisi ini sangat berpengaruh pada kesehatannya, terutama anak-anak dan perempuan hamil. 

 

Perkembangan pengelolaan berbagai jenis sampah, seperti plastik, kertas, kaca/beling, karet, besi, dll. Selain gubuk-gubuk, ada tumpuk-tumpukan sampah yang akan disortir, juga dalam komunitas pemulung dan pelapak itu terdapat pencacahan plastik.

 

Sekarang ini mereka semakin pusing karena harga-harga berbagai jenis sampah pungutan (domestik) terjun, 50-70%. Misal harga plastik PET/botol mineral Rp


1 2 3 4 5 6 7

Related Post

Post a Comment

Comments 0