Lebih lanjut, Defria mengatakan dirinya bersyukur pada tahun tahun 2020 terpilih sebagai salah satu UKM terbaik oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf RI) sebagai usaha inspiratif. Hal ini karena pengusaha yang kreatif dan sukses, dia juga menggunakan bisnisnya untuk memberdayakan perempuan lain. Semua karyawan Haluan Bali, mulai dari pekerja hingga staf kantor, penjahit hingga vendor untuk proses digital printing semuanya adalah perempuan. Dengan mempunyai tujuan mencapai kesetaraan gender hak yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam mencari nafkah keluarga.
Hingga kini diketahui, dalam kurun waktu empat tahun, HaluanBali mulai menjual produknya ke berbagai daerah di Indonesia, dan kini mengekspor ke Jepang, Korea, Australia, Arab, dan Jerman. Ia juga memanfaatkan media sosial lainnya untuk memudahkan berkomunikasi dengan pelanggan. “Saya gunakan media sosial seperti WhatsApp Business, saya hanya perlu memasukkan semua produk saya ke dalam katalog, tanpa harus mengirimkan gambar produk satu per satu ke pelanggan. Penjualan terbesar Haluan Bali juga melalui platform ini setelah di iklankan dan share grup, website, facebook, dan Instagram,†kata Defria.
Kemudian kisah selanjutnya, datang dari Natalia, seorang pengusaha berusia 38 tahun dari Palembang, menjalankan bisnis aksesoris inovatif yang mengedepankan sustainability. Rifera mendaur ulang limbah kayu dan menggabungkannya dengan kain tenun lokal menjadi tas dan sepatu. Natalia baru mendirikan
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0