Ini Doa dan Tata Cara Ziarah Kubur Orang Tua yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Ida Farida
Jul 06, 2025

Foto: ist

لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

 

Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì. Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

 

Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikan lah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikan lah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkan lah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkan lah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya,"

 

 

Selain itu, Nabi Muhammad SAW menganjurkan agar peziarah tidak berjalan dan duduk di atas pusara. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Muslim, “Sungguh, jika seseorang duduk di atas bara api hingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur.”

 

Disunnahkan pula tidak mengenakan alas kaki saat berada di atas makam, kecuali dalam kondisi tertentu seperti cuaca panas atau tanah becek.

 

Boleh Menangis, Asal Tak Berlebihan

 

Dalam riwayat, Rasulullah SAW pernah menangis saat berziarah ke makam ibunya. Karenanya, menangis saat ziarah kubur diperbolehkan selama tidak berlebih-lebihan atau meratapi.

 

Selain itu, menyiramkan air di atas kuburan sebagai bentuk adab dan penghormatan juga diperbolehkan. Hal ini merujuk pada hadits


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0