Kasus Kanker Terus Bertambah, Deteksi Dini Jadi Kunci Pengendalian

Ida Farida
Feb 13, 2025

Foto: Pixabay/PDPics

KOSADATA – Indonesia mencatatkan 408.661 kasus kanker baru pada tahun 2022, dengan angka kematian mencapai 242.099, lebih dari 50 persen dari total kasus yang ada. Dari angka tersebut, lima jenis kanker yang paling sering ditemukan pada masyarakat Indonesia adalah kanker payudara, paru, serviks, kolorektal (usus besar dan rektum), serta hati. 

 

Tanpa adanya langkah intervensi yang tepat, jumlah kasus diprediksi akan meningkat sebesar 63% antara tahun 2025 hingga 2040, yang akan membebani sistem kesehatan masyarakat.

 

Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, dr. Mardiah Suci Hardianti, SpPD-KHOM, Ph.D., mengungkapkan bahwa data dari register kanker RSUP Dr Sardjito menunjukkan sebanyak 48.429 kasus kanker baru sepanjang 2008 hingga 2021. 

 

"Kasus yang ditemukan didominasi oleh kanker payudara, kolorektal, serviks, ovarium, dan limfoma non-Hodgkin," katanya dilansir dari laman resmi UGM, Kamis (13/2/2025). Ia juga menambahkan bahwa 62,9% dari kasus tersebut adalah perempuan dengan rentang usia 31 hingga 70 tahun.

 

Selain itu, Mardiah juga menyoroti sejumlah jenis kanker yang sering menyerang usia muda, seperti leukemia akut, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, kanker tulang (osteosarkoma dan ewing sarkoma), tumor otak (medulloblastoma dan glioma), serta kanker testis dan melanoma. "Ada banyak faktor yang berpengaruh, seperti paparan radiasi ultraviolet dan bahan kimia, infeksi virus Epstein Barr, serta faktor kerentanan individu dan gangguan sistem imun," ujarnya.

 

Tingginya angka kematian akibat kanker, menurut Mardiah, sering kali disebabkan oleh keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan. Ia menekankan pentingnya deteksi dini untuk menemukan kanker pada stadium


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0