Kekurangan Serat Dapat Picu GERD, Dokter Tirta Beri Tips Mengatasinya

Ida Farida
Feb 05, 2025

Influencer sekaligus dokter, dr. Tirta. Foto: ist

KOSADATA - Influencer sekaligus dokter, dr. Tirta, mengungkapkan bahwa kekurangan serat dalam diet bisa memperburuk kondisi asam lambung dan meningkatkan risiko terjadinya GERD (gastroesophageal reflux disease). 

 

Dalam penjelasannya, dr. Tirta menekankan bahwa salah satu fungsi utama serat adalah untuk memperlancar pencernaan. Serat berperan penting dalam memaksimalkan pengosongan lambung, sehingga meminimalisir terjadinya refluks asam lambung yang dapat naik ke esofagus.

 

"Refluks ini kan diatur otot, namanya otot sphincter. Nah, jadi memang betul, bermanfaat buat sistem pencernaan, sehingga mengurangi atau menekan resikonya GERD," ujar dr. Tirta dalam akun instagramnya, dikutip Rabu (5/2/2025).

 

Oleh karena itu, katanya, serat sangat bermanfaat dalam menjaga keseimbangan pencernaan dan mencegah terjadinya GERD.

 

Dr. Tirta juga mengungkapkan tiga faktor utama yang memicu GERD, yaitu:

1. Pola makan yang tidak teratur: Asam lambung yang keluar tidak pada waktu yang tepat dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

2. Makan berlebihan: Konsumsi makanan dalam jumlah yang terlalu banyak dapat meningkatkan risiko refluks asam lambung.

3. Kurangnya mengunyah makanan dengan baik: Makanan yang tidak dikunyah dengan halus akan memperberat kerja lambung, menyebabkan makanan tertinggal di lambung lebih lama, yang akhirnya memicu GERD.

 

Sebagai solusi, dr. Tirta memberikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan pencernaan, terutama selama bulan Ramadan. 

 

"Saat berbuka puasa, konsumsi tiga butir kurma dan air mineral untuk hidrasi, kemudian lanjutkan dengan makanan yang mengandung protein hewani dan sayuran. Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan serat, terutama karena asupan serat cenderung berkurang selama Ramadan. Jika perlu, bisa menggunakan suplemen serat tambahan untuk mencapainya," ungkap dr. Tirta.

 

Dengan


1 2
Post a Comment

Comments 0