Launching SIMBARA di Inaportnet. Foto dok Kemenhub
SIMBARA merupakan bagian dari pelaksanaan pengembangan dan pembangunan sistem informasi yang terintegrasi serta pertukaran data dan/atau Informasi dari kegiatan usaha komoditas tambang.
Awalnya, SIMBARA khusus berfokus pada komoditas mineral dan batubara. Saat ini, penggunaan SIMBARA diperluas untuk turut mengawasi komoditas timah dan nikel. Selama ini, implementasi SIMBARA telah memberikan dampak positif terhadap penerimaan negara.
Misalnya saja pencegahan atas modus ilegal mining (penambangan tanpa izin) senilai Rp 3,47 triliun, tambahan penerimaan negara yang bersumber dari data analitik dan juga risk profilling dari para pelaku usaha sebesar Rp 2,53 triliun serta penyelesaian piutang dari hasil penerapan automatic blocking system yang juga merupakan bagian dari SIMBARA sebesar Rp 1,1 triliun.
Potensi pendapatan negara dari komoditas nikel dan timah sangatlah besar. Indonesia merupakan salah satu produsen nikel dan timah terbesar di dunia.
Cadangan nikel Indonesia mencapai sekitar 21 juta ton atau 24% dari total cadangan dunia.
Sementara cadangan timah Indonesia menempati peringkat kedua dunia dengan cadangan sebesar 800 ribu ton atau 23% dari cadangan dunia.
“Kami mengapresiasi apa yang diinisiasi Menko Marves dan Menkeu sehingga kondisi di lapangan lebih tertib. Hal ini sangat positif di tingkat tataran operasional. Kami sangat mendukung agar manfaatnya bagi kepentingan negara lebih bisa dirasakan,” kata Menhub.
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0