Mempertanyakan Data Kemiskinan Ekstrem BPS di Jakarta

Sani Ichsan
Feb 14, 2023

Oleh: Azas Tigor Nainggolan

Ketua FAKTA Jakarta

KOSADATA - Baru-baru ini Biro Pusat Statistik (BPS) Jakarta mengeluarkan hasil penelitian tentang kemiskinan di Jakarta. Salah satu hasil penelitian yang bikin heboh adalah yang dilakukan di kawasan Kampung Apung, Jakarta Barat dan kawasan Nelayan di Cilincing, Jakarta Utara. 

Menurut penelitian di kedua wilayah tersebut BPS Jakarta menemukan adanya warga dalam kemiskinan ekstrim dengan penghasilan Rp11ribu per hari atau di bawah Rp 500 ribu per bulan. Data terbaru BPS, angka kemiskinan ekstrem di Jakarta mencapai 0,89% pada Maret 2022. 

Angka tersebut naik 0,29% jika dibandingkan dengan tingkat kemiskinan ekstrem pada tahun sebelumnya, yakni 0,6%. 

Sebelumnya Kepala Bagian Umum Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Suryana mengatakan indikator seseorang dikategorikan miskin ekstrem adalah jika pendapatan per hari mereka berada di bawah Rp11.633 rupiah atau beberapa karakter penduduk miskin ekstrem. 

Karakter itu antara lain mayoritas Kepala Rumah Tangga lulusan SMA dengan rata-rata usia 45,5 tahun dan kondisi perumahan ada yang belum layak, luas lahan per kapita di bawah 8 meter persegi.

Hasil penelitian BPS Jakarta yang mendapatkan adanya kemiskinan ekstrem di kawasan Kampung Apung, Jakarta Barat dan kawasan Nelayan di Cilincing, Jakarta Utara ini mendapat tanggapan publik. 

Salah satu tanggapan atas hasil penelitian BPS Jakarta tentang adanya kemiskinan ekstrem dari aktivis Peduli Jakarta, Melny Nova Katuuk. 

Aktivis Peduli Jakarta itu menyampaikan bahwa hasil penelitian yang dilakukan di kawasan Kampung Apung, Jakarta Barat dan kawasan Nelayan di Cilincing, Jakarta Utara, pihaknya belum menemukan adanya warga dengan penghasilan Rp.11ribu per hari atau di bawah Rp500ribu per bulan. 

"Sejauh ini belum menemukan


1 2 3 4

Related Post

Post a Comment

Comments 0