Mengambil Nama dari Tokoh Punakawan, Durian Bawor Bisa Tembus Rp200 Ribu Per Kg

KOSADATA — Bagi pecinta durian, Durian Bawor bukan sekadar buah, melainkan simbol cita rasa khas yang menggugah selera. Varietas unggulan asal Banyumas, Jawa Tengah, ini semakin populer di berbagai daerah, bahkan mulai merambah pasar internasional.

Durian Bawor berasal dari Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas. Namanya diambil dari tokoh punakawan dalam budaya Jawa yang melambangkan kekuatan dan keberanian, mencerminkan karakteristik durian ini yang kokoh dengan kualitas unggul.

Keistimewaan Durian Bawor terletak pada ukurannya yang besar, dengan bobot rata-rata 3-5 kilogram per buah. Daging buahnya tebal, berwarna kuning keemasan, dan memiliki cita rasa manis legit dengan sedikit pahit yang menjadi ciri khas durian premium. Tak hanya itu, keunggulan lain terletak pada sistem perakarannya yang ganda, membuatnya lebih tahan terhadap perubahan cuaca dan kondisi tanah.

Harga Fantastis, Potensi Ekonomi Besar

Popularitas Durian Bawor turut mendongkrak nilai jualnya di pasaran. Harga per kilogramnya bisa mencapai Rp100.000 hingga Rp200.000, tergantung pada kualitas dan ukuran buah. Permintaan yang terus meningkat membuat petani durian di Banyumas meraup keuntungan besar setiap musim panen.

Di luar Banyumas, Durian Bawor juga mulai banyak dibudidayakan. Di Wana Wisata Sumber Jaya Cipangalun, Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, pengunjung dapat menikmati berbagai jenis durian unggulan, termasuk Bawor, Musang King, Duri Hitam, dan Durian Tembaga asal Bangka.

Menuju Pasar Global

Petani durian di Banyumas terus berinovasi dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas buah. Teknik budidaya modern, seperti pemangkasan cabang, pengelolaan hama, dan penggunaan pupuk organik, semakin diterapkan. Pemerintah daerah pun turut mendukung dengan mengadakan pelatihan serta promosi, termasuk festival durian