Menilik Bisnis Pencacahan Plastik di Sekitar TPST Bantargebang

Ida Farida
Aug 07, 2023

Bisnis Pencacahan Plastik di sekitar TPST Bantargebang. Foto: KPNas

Oleh: Bagong Suyoto

Koalisi Persampahan Nasional (KPNas)

 

Sekitar TPST Bantargebang, TPA Sumurbatu dan TPA Burangkeng terdapat beberapa usaha pencacahan plastik. Ada yang datang dengan modal kecil, ada pedagang modal besar dan sangat kuat, dan ada berasal dari pemulung.

 

Salah satu pemulung senior yang meningkat derajatnya jadi pelaku pencacahan plastik adalah Herman (72 th). Ia bersama keluarga tinggal di Kelurahan Cikiwul Bantargebang. Rumah dan tempat usahanya berbatasan dengan pagar TPST Bantargebang.

 

Saya dan Tim Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI), Koalisi Persampahan Nasional (KPNas), Yayasan Pendidikan Lingkungan Hidup dan Persampahan Indonesia (YPLHPI) menemui pak Herman untuk mengetahui dampak usaha pencacahan plastik akibat penurunan harga sampah pada 1 Agustus 2023. Sebenarnya sudah beberapa kali kami berkunjung ke sini. 

 

Upaya meningkatkan hidup tidak mudah, banyak liku-likunya, banyak sedihnya. Tidak semua mampu melakukannya. Kawan-kawan Herman, misal Sujono, Pak Beno hingga sekarang masih jadi pemulung di Bantargebang. Mereka masih tinggal di gubuk-gubuk kumuh. Kerja keras, produktif, hemat dan paling penting mampu mengelola keuangan bisa jadi kunci keberhasilan. Namun, semua tak terlepas dari garis takdir. 

 

Herman mulai menjadi pemulung tahun 1970-an. Ketika itu pembuangan sampah masih acak-acakan di Cakung Cacing Jakarta. Waktu menderita sedih hidupnya di gubuk kandang ayam. Karena tidak boleh membuat gubuk seperti sekarang. Sore mendirikan gubuk pagi gubuknya diacak-acak Tantrib. 

 

Herman jadi pemulung pindah-pindah, seperti pembuangan sampah Senen, Perumpung, Ancol, Cakung. Ada juga pembuangan Kebon Jeruk. Dulu, awal-awal


1 2 3 4 5

Related Post

Post a Comment

Comments 0