Perlu Akses Transportasi untuk Wujudkan Lumbung Pangan

Dian Riski
Feb 19, 2025

Akses transportasi Indonesia masi buruk. Mustahil capai lumbung pangan.

Oleh: Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat.

 

OPINI - Kemiskinan tidak akan beranjak selama akses transportasi tidak memadai. Apapun bentuk program yang diberikan kepada warga miskin. Jika memang serius mengentaskan kemiskinan, terlebih dahulu perbaiki akses transportasi.

 

Gubernur Jateng Terpilih Ahmad Luthfi menegaskan, pengentasan kemiskinan akan tetap menjadi prioritas utama dalam pemeritahannya.

 

Selain itu, Program Makan Bergizi Gratis, Ketahanan Pangan, sektor Pendidikan menghadirkan program Pendidikan SMA gratis yang dikhususkan bagi masyarakat di tingkat kemiskinan ekstrem dan anak-anak yang putus sekolah (Tribun Jateng, 13/2/2025).

 

Hampir semua kepala daerah menjanjikan akan mengentaskan kemiskinan, namun hingga sekarang belum banyak terwujud.

 

Pasalnya, akar masalah tidak pernah dibereskan, sehingga terkesan orang miskin di Indonesia dipelihara. Bukan untuk dientaskan, namun sebagai lumbung suara setiap lima tahunan.

 

Kunci mobilitas untuk mengakses ke peluang yang baik adalah transportasi. Karena itu, subsidi transportasi umum adalah keharusan, bukan pilihan. Tanpanya, masyarakat miskin dan penyandang disabilitas akan semakin terpinggirkan (Irine Yusiana Roba Putri, 2025)

 

Akses transportasi yang terbatas dapat berdampak negatif pada kehidupan masyarakat miskin, seperti keterisolasian, keterasingan dan hambatan dalam pendidikan, hambatan dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, hambatan dalam pengembangan pengetahuan, hambatan masalah sosial dan ekonomi jangka panjang.

 

Di sejumlah wilayah di Jateng, sebagian anak harus putus sekolah lantaran angkutan umum sudah tidak tersedia di daerahnya.

 

Angka putus sekolah meningkat yang berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pernikahan anak sekaligus meningkatkan kelahiran bayi stunting.

 

Kriteria masyarakat miskin berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Sosial, meliputi kriteria dari aspek ekonomi, fisik, kesehatan,


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0