Foto: dok. Pemprov Jabar
KOSADATA — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Demul) meluncurkan aplikasi pencarian kerja “Nyari Gawe” di PT Sun Bright Lestari, Kabupaten Indramayu. Aplikasi ini diharapkan menjadi terobosan baru dalam mempertemukan pelaku industri dengan calon tenaga kerja lokal secara lebih cepat, efisien, dan transparan.
Menurutnya, mekanisme aplikasi tersebut dibuat sesederhana mungkin agar mudah diakses masyarakat. Data pencari kerja seperti nama dan nomor telepon akan dikumpulkan oleh Dinas Tenaga Kerja, lalu diserahkan kepada perusahaan.
“Kemudian oleh HRD dipanggil untuk seleksi, tidak perlu melamar. Jadi tidak usah capek-capek,” ujar Demul di hadapan hadirin.
Ia menegaskan, peluncuran Nyari Gawe bukan sekadar digitalisasi layanan ketenagakerjaan, melainkan bentuk nyata komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekosistem ketenagakerjaan yang adaptif dan berpihak pada masyarakat.
“Ini bukan sekadar aplikasi, tapi gerakan konkret membuka akses kerja bagi warga Jawa Barat,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Lucky Hakim menyambut baik peluncuran aplikasi tersebut. Menurutnya, Nyari Gawe dapat menciptakan keteraturan dalam proses rekrutmen dan menekan praktik pungutan liar yang kerap merugikan pencari kerja.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya aplikasi ini. Selama ini kami prihatin melihat orang mau kerja sampai desak-desakan, bahkan ada yang pingsan. Padahal mereka mau bekerja, bukan meminta uang,” kata Lucky.
Ia menambahkan, pemerintah daerah terus mengimbau agar tidak ada pungutan dalam proses penerimaan tenaga kerja.
“Kalau mau kerja di pabrik sepatu harus bayar dua juta, dua setengah juta, beli seragam, itu tidak boleh. Dengan aplikasi ini semuanya lebih jelas dan bisa diakses langsung,” tegasnya.
Dalam kegiatan peluncuran tersebut, tercatat 100 pencari kerja hadir langsung di lokasi.
Comments 0