Prof Masyhuri, 45 Tahun Mengabdi, Sedih Belum Ada Konsep Menyejahterakan Petani

Ida Farida
Feb 05, 2025

Prof. Masyhuri saat Sarasehan Purna Tugas yang diadakan di Auditorium Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian UGM

membuatnya memilih pertanian, yang kemudian menjadi jalan hidup yang mengarah pada kesuksesannya.

 

Kegiatan sarasehan purna tugas ini dihadiri oleh kolega, mahasiswa, dan alumni dari berbagai perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar Pulau Jawa, sebagai bentuk penghormatan atas dedikasinya. Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., menyampaikan apresiasi mendalam terhadap Prof. Masyhuri yang telah membentuk banyak ahli ekonomi pertanian di Indonesia. “Beliau adalah teladan bagi kami semua. Konsistensi dan dedikasinya luar biasa,” ungkap Jaka Widada.

 

Di mata mahasiswa dan koleganya, Prof. Masyhuri dikenal sebagai sosok yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki semangat tinggi dalam berbagi ilmu. Gaya mengajarnya yang khas, dengan membawa buku tebal dan menyampaikan materi penuh antusiasme, selalu memicu diskusi kritis di kelas. 

 

“Awalnya, beliau terlihat galak dan pendiam, tapi ternyata sangat ramah dan humoris,” kenang salah satu mantan mahasiswa.

 

Prof. Masyhuri juga dikenal karena ketekunannya dalam menempuh pendidikan. Ia menuntaskan studi doktoralnya di University of the Philippines at Los Baños tanpa melalui program magister, sebuah pencapaian langka. Beliau bahkan berhasil meraih berbagai penghargaan akademik bergengsi, termasuk dari Amerika Serikat.

 

Dengan segudang prestasi tersebut, Prof. Masyhuri tetap mengutamakan dunia akademik hingga menunda urusan pribadi. “Saking tekunnya, beliau sampai lupa menikah. Baru setelah hampir menyelesaikan S-3, beliau diminta pulang untuk dijodohkan,” tuturnya disambut tawa hadirin.

 

Acara sarasehan ini diakhiri dengan doa dan harapan agar Prof. Masyhuri dapat menikmati masa pensiun dengan kebahagiaan dan kesehatan. Para hadirin sepakat bahwa jejak kebaikan dan kontribusinya akan terus hidup dalam dunia pendidikan dan pertanian Indonesia.

 

Meskipun telah memasuki masa pensiun, dedikasi,


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0