Proyek Konstruksi Ganggu Operasional MRT, DKI Kerahkan Armada Transjakarta

Ida Farida
May 31, 2024

Material konstruksi di proyek Kejagung jatuh di jalur MRT. Foto: ist

KOSADATA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta gerak cepat mengantisipasi dampak insiden jatuhnya alat berat dari kegiatan konstruksi di area Gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia. Insiden tersebut mengakibatkan operasional MRT dihentikan sementara, Kamis (30/5) sore. Untuk memastikan mobilitas warga tidak terganggu, Transjakarta diinstruksikan mengoptimalkan layanan yang ada.

 

“Sesuai arahan Pj. Gubernur Jakarta, kami mengambil langkah antisipatif sehingga mobilitas warga tidak terganggu,” ujar Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta Sigit Wijatmoko dalam keterangannya, Jum'at (31/5/2024).

 

Lebih lanjut, Sigit menjelaskan sejumlah langkah yang telah diambil. “Tidak lama setelah kejadian, Transjakarta langsung melakukan penambahan armada yang beroperasi, khususnya pada koridor 1 yang terdampak gangguan MRT yaitu sebanyak sembilan unit dengan fokus di segmen Monas – Blok M sehingga total bus menjadi 85 unit,” ungkapnya. 

 

Selain koridor 1, rute lain yang beririsan dengan layanan MRT yaitu rute 1E (Blok M – Pondok Labu) dan S21 (Kejaksaan Agung – Lebak Bulus) juga dilakukan penambahan lima bus. 

 

“Selain itu, Transjakarta juga menginformasikan kepada pengguna layanan yang mau ke Lebak Bulus bisa menggunakan alternatif lain yaitu melalui koridor 13, transit di Velbak untuk melanjutkan dengan koridor 8 sampai Lebak Bulus,” lanjut Sigit.

 

Dengan adanya alternatif ini, diharapkan tidak terjadi penumpukan pada rute S21. Per pukul 20.25 WIB penambahan kembali dilakukan sebanyak 25 bus di koridor 1 sehingga total ada 101 bus yang melayani. 

 

“Kami berupaya pelayanan kepada para pengguna transportasi publik dapat terjaga meskipun ada insiden yang tidak bisa


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0