Anies Baswedan saat menerima Presiden PKS, Ahmad Syaikhu di kediamannya. Foto: FB Anies Baswedan
Di pilpres pebruari lalu, Jokowi dengan sangat mudah kalahkan Ganjar yang diback up oleh Megawati. Ketua umum partai pemenang tiga periode. Jokowi juga dengan mudah kalahkan Anies yang diback up Jusuf Kalla dan Surya Paloh. Tapi di Jakarta, scope pertarungannya lebih kecil. 2017, Anies pernah kalahkan Ahok yang full dan at all cost diback up oleh Jokowi dan Megawati.
Beda pilpres dengan pilgub. Pilpres wilayahnya sangat luas, bahkan sampai daerah terpencil. Ini menyulitkan bagi capres di luar penguasa untuk memantau kecurangan. Tapi, Pilgub beda. Pilgub mudah dipantau dan dikontrol. Anies dengan kesolidan timses dari PKS dan partai pengusung lainnya, serta para pendukung militannya akan dengan mudah menjangkau semua wilayah, hingga ke setiap TPS. Tidak ada tempat yang lepas dari pantauan timses Anies. Di sini, kecurangan dan keculasan yang biasa dilakukan oleh penguasa akan menemukan kesulitan. Inilah diantara pertimbangan yang mungkin membuat Ridwan Kamil dan Kaesang berhitung kalau harus melawan Anies di Jakarta.
Hingga saat ini, Anies belum menemukan lawan tanding setara di pilgub Jakarta. Kecuali jika Jokowi turun kelas, mau nyagub di Jakarta untuk melawan Anies. Ini baru seimbang. Dan pastinya sangat seru. Masalahnya, apakah aturan membolehkan seorang presiden dua periode nyagub?***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0