Laporan terakhir disebutkan sebuah sekolah di Jalur Gaza tempat 225 orang warga Palestina berlindung hancur terkena serangan roket Israel.
Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel dan melancarkan serangan lintas batas yang mematikan. Warga Gaza dengan suka cita menyambut serangan itu pada Sabtu (7/10/2023) pagi. Serangan Hamas itu hanya berlangsung sehari, namun hari berikutnya yakni pada Minggu (8/10/2023), kota Gaza lululantah akibat serangan balasan Israel sepanjang hari.
Pemerintah Indonesia melalui Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, meminta agar seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Palestina maupun Israel untuk segera meninggalkan wilayah tersebut.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan perintah miletr Israel agar 1,1 juta warga Palestina di Gaza supaya mengungsi merupakan sikap tanpa kemanusiaan adalah hal yang berbahaya dan keterlaluan.
Israel telah memutuskan pasokan air, listrik, dan bahan bakar, serta melarang masuknya bahan pokok makanan ke wilayah Gaza.
Menurutnya, serangan yang telah menewaskan ratusan warga sipil itu telah melanggar hukum humaniter internasional.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI konsisten mendukung kemerdekaan bangsa Palestina. Oleh karena itu, BAZNAS menyerukan bantuan kemanusiaan untuk korban konflik yang terjadi di Palestina.
Sylviana Murni juga mengajak seluruh umat Islam di Indonesia dan belahan dunia untuk terus memberikan dukungan moril dan materil bagi rakyat Palestina.
United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) mengeluarkan peringatan keras mengenai pasokan air di Gaza dan menekankan bahwa situasinya berada di ambang bencana, pada Senin (30/10/2023),
Mereka adalah Abdillah Onim dan tiga anaknya, serta istrinya yang merupakan warga Palestina berhasil dievakuasi dari Jalur Gaza ke Kairo, Mesir.