Indonesia menyampaikan keberhasilan implementasi Inaportnet di sidang IMO London.
Indonesia Ikut Bahas Kesepakatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Industri Pelayaran.
Saat ini pemerintah Indonesia tengah mendorong penyelesaian salah satu paket kontrak dari proyek MRT Fase 2A yaitu CP (Contract Package) 205 yang meliputi pembangunan sistem persinyalan, sistem telekomunikasi, sistem operasional, daya (power), hingga rel (track work).
Salah satu kontribusinya yaitu meningkatkan perlindungan lingkungan laut, dengan berpartisipasi aktif dalam berbagai inisiatif proyek IMO.
Indonesia dan Republic of Korea berpotensi bekerjasama dalam bidang kemaritiman, kerjasama dimaksud terkait dengan Port State Control (PSC), Maritime Autonomous Surface Ships (MASS), Aids to Navigation (AToN), Coast Guard dan Kepelautan.
Adapun masukan-masukan Indonesia tertuang dalam Intervensi yang disampaikan oleh delegasi Indonesia, yang juga merupakan salah satu bentuk komitmen dan tanggung jawab Direktorat Jenderal Perhubungan Laut selaku Maritime Administrator di Indonesia yang diakui oleh IMO.
Jakarta masuk ke dalam 15 besar kota yang menjadi Pusat Pelayaran Utama di dunia, bersama dengan Singapura, Athena, Tokyo, Shanghai, Hamburg, London, Copenhagen, Rotterdam, Hongkong, Oslo, Seoul, Dubai, Beijing dan Maseille.
Indonesia adalah salah satu co-sponsor dokumen ini, bersama dengan Malaysia dan Singapura.
Kami berinisiatif untuk mensponsori Coffee Break bagi semua delegasi yang hadir untuk mempromosikan pengusulan PSSA Selat Lombok