KOSADATA - Politisi Partai Demokrat yang juga Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Imelda Sari mendorong Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mempertahankan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) tetap menjadi bandara internasional. Keberadaan BIM diyakini sangat vital untuk perantau dan wisatawan.
"Saya berharap Menteri BUMN mem pertimbangkan aspirasi dari Nagari kami, agar BIM dipertahankan sebagai Bandara internasional," ujar Imelda Sari dalam cuitan melalui akun twitternya, Selasa (14/2/2023).
Menurutnya, Erick Thohir berencana akan memangkas jumlah bandara internasional di tanah air dari 32 bandara menjadi separuhnya.
"Rencana Menteri BUMN Erick Thohir akan memangkas jumlah bandara internasional dari 32 menjadi 14 atau 15 saja di Indonesia. Semoga tidak termasuk BIM, yang cukup vital bagi para perantau dan turis yang berada di luar Indonesia," katanya.
Terpisah, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengakui keberadaan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sangat vital dalam menggerakkan ekonomi Sumatera Barat. Dia berharap, keberadaan BIM tidak termasuk bandara yang diwacanakan pemerintah pusat untuk turun status.
"Ini masih wacana yang muncul dari pusat dan kita berpendapat bahwa bandara internasional di Sumbar ini harus dikembangkan mengingat sebagian besar warga Minangkabau itu di luar wilayah mereka," kata Mahyeldi di Padang.
Ia mengatakan banyak Diaspora Minangkabau yang berada di luar negeri baik itu Australia, Amerika, Malaysia dan lainnya tentu keberadaan bandara internasional ini menjadikan jarak semakin dekat.
Selain itu, seperti dilansir Antara, bandara ini mampu menggerakkan roda perekonomian dari sektor pariwisata yang terus dioptimalkan pemerintah daerah sebagai cara meningkatkan pendapatan daerah.
"Tanpa bandara internasional tentu akan mengkerdilkan pariwisata Sumbar. Kita tengah menggeliatkan kunjungan destinasi wisata di Sumbar untuk meningkatkan perekonomian daerah menjadi lebih baik lagi," katanya.
Ia meminta pusat dalam mengambil kebijakan harus melibatkan daerah minimal meminta masukan kepada daerah sebelum mengambil keputusan yang penting dan berdampak pada ekonomi daerah.
Apalagi saat ini dana dari pusat yang turun dari pusat ke Sumbar terus menurun bahan dana alokasi umum itu sudah sebesar dana alokasi khusus sehingga banyak program yang tidak terjamah dengan anggaran yang ada. Hal ini membuat pemerintah daerah memutar otak untuk mendatangkan uang dari sektor pariwisata.
"Kita berupaya meningkatkan pendapatan dan konsentrasi terhadap pariwisata bahkan rencana ada penambahan bandara seperti Bandara Rokot di Mentawai dan ada satu lagi bandara yang akan dibangun investor di Sumbar," kata dia. ***
Kelompok 3 Praktikan PLKJ 34 Cibegol Targetkan Cetak Buku Bersama di Tasikmalaya
Feb 25, 2023
Comments 0