Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya. Foto: ist.
KOSADATA — Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) kini tengah dengan studio global animasi BASE (Bali Animasi Solusi Ekakarsa) atau Brown Bag Films dan Kedutaan Besar Turki dalam proyek pembuatan film animasi "Malahayati" yang diangkat dari kisah Laksamana perempuan pertama di dunia asal Aceh.
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya mengatakan kolaborasi tersebut sebagai upaya dari pemerintah untuk mengembangkan industri animasi Indonesia.
“Animasi merupakan salah satu subsektor prioritas yang diamanatkan Presiden Prabowo untuk dikembangkan dalam lima tahun ke depan. Melalui klaster program seperti Sinergi Ekraf, kami bisa dorong kolaborasi film Animasi Malahayati dengan Dubes Turki untuk memperluas eksposur dan membuka peluang investasi global. Selain itu, kami juga bisa kolaborasikan dengan asosiasi voice over untuk mengkurasi pengisi suara, agar kualitas film ini semakin optimal,” kata Teuku Riefky dalam keterangannya yang diterima pada Sabtu, 18 Oktober 2025 di Jakarta.
Dirinya menyoroti kekayaan budaya dan sejarah Indonesia dapat menjadi jalan bagi perkembangan dunia animasi Indonesia. Oleh karena itu, ia mengaskan bahwa menteri Ekraf akan berkomitmen untuk memfasilitasi kerja sama dengan mitra strategis yang relevan, termasuk dengan pihak internasional.
"Peran kami adalah memfasilitasi agar kekayaan cerita ini dapat dikembangkan dan dikomersialisasi melalui karya kreatif seperti film, komik, atau gim," ucapnya.
Riefky menerangkan Animasi Malahayati menjadi bukti nyata ketika sejarah dipadukan dengan karya kreatif, dapat menjadikan sejarah tersebut dapat memberikan kekayaan intelektual dan ekonomi yang tinggi.
"Film Animasi Malahayati membuktikan bahwa ketika storytelling yang kuat dikemas menjadi karya kreatif yang berkualitas, sejarah bisa dihidupkan kembali dan bisa menjadi kekayaan intelektual bernilai ekonomi tinggi,” imbuhnya.
Menteri Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan
Comments 0