Lima Pola Batik Betawi, Cermin Sejarah Panjang Jakarta

Isma Nanik
Jul 15, 2024

Siswa SMKN 58 Jakarta terus menggali beragam pola batik Betawi yang diajarkan gurunya. Foto: Kemendikbudristek

KOSADATA - Batik Betawi menjadi salah satu warisan budaya yang kaya makna dari Jakarta. Batik ini dikenal dengan motif-motif cerah dan mencolok seperti merah, hijau, kuning, dan biru, yang sering menggambarkan keindahan alam dan keseimbangan hidup masyarakat Betawi.

Adalah SMKN 58 Jakarta, salah satu pusat pelestarian budaya Betawi dengan memberikan pendidikan yang berfokus pada pengembangan kompetensi di bidang seni. Melalui program keahlian Kriya Kreatif Batik dan Tekstil (KKBT), SMKN 58 Jakarta ini mengintegrasikan nilai-nilai dan kearifan lokal Betawi dalam proses pembelajaran.

Melalui program KKBT, puluhan siswa diajari membatik khas Betawi setiap tahunnya. Menurut guru program keahlian KKBT SMKN 58 Jakarta, Supartiah, ada sejumlah pola batik Betawi yang terus dikembangkan.

“Pola batik Jakarta, khususnya batik klasiknya identik dengan kebudayaan Betawi, yang mana unsur-unsur kebudayaan Betawi terdapat sentuhan kebudayaan Cina dan Arab,” ujar Supartiah seperti dilansir laman Kemendikbudristek, Senin (15/7/2024).

Dia menegaskan, pola batik Jakarta ini cukup beragam dan menampilkan ikon-ikon kebudayaan Betawi. Berikut adalah berbagai macam pola batik Jakarta.

Pola Salangkanegara

Batik klasik khas jakarta yang cukup terkenal yaitu salangkanegara. Pola ini sering menggambarkan arsitektur kuno, seperti struktur kuno dan peninggalan kolonial Belanda. Motif klasik dan warna-warna lembut batik salakanagara membawa kita kembali ke masa lalu Jakarta yang penuh sejarah.

Pola Ondel-ondel

Salah satu pola batik jakarta yang paling terkenal adalah Ondel-Ondel. Ondel-ondel adalah boneka besar yang sering dilihat di berbagai perayaan dan acara tradisional Betawi. Pola batik ini menggambarkan figur ondel-ondel dengan warna-warna cerah dan motif yang bergerak-gerak, yang menunjukkan semangat dan kegembiraan orang Betawi.

Pola Monas

ikon paling terkenal di Jakarta lainnya adalah Monas. Gambar Monas yang megah dengan latar belakang motif geometris adalah bagian dari pola batik Monas. Pola ini mencerminkan kemajuan dan modernitas ibu kota, serta kebanggaan dan identitas masyarakat Jakarta.

Pola Tumbuhan dan Buah

Pola batik Betawi juga tidak terlepas dari motif-motif mengenai tumbuhan, khususnya tumbuhan yang ada di daerah Jakarta. Supartiah menyebutkan bahwa terdapat beberapa motif tumbuhan yang biasa dipakai, seperti motif daun srigading, melati gambir, bahkan sampai dengan buah kecapi. 

Pola Kreasi

Menurut Supartiah, saat ini banyak pola batik Jakarta hasil kreasi tanpa memudarkan unsur-unsur Betawi. Sebagai contoh, terdapat motif burung elang bandol, yang mana burung tersebut menjadi burung maskot DKI Jakarta. Tak hanya itu, terdapat juga pola motif yang menggambar kuliner-kuliner Jakarta, seperti kue rangi bahkan kerak telor. 

Dengan berbagai pola dan motif, batik Jakarta itu mencerminkan kekayaan budaya Betawi dan sejarah panjang ibu kota. Motif-motif khas Batik Betawi termasuk ondel-ondel, tugu Monas, dan pencakar langit, yang semuanya mencerminkan budaya dan sejarah Jakarta. Sejarah Jakarta sendiri sangat panjang dan beragam. Kota ini awalnya dikenal sebagai Sunda Kelapa pada abad ke-4 Masehi dan merupakan pelabuhan penting.

Pada tahun 1527, Pangeran Fatahillah dari Demak merebut Sunda Kelapa dan mengubah namanya menjadi Jayakarta. Selama masa kolonial Belanda, kota ini dikenal sebagai Batavia, dan akhirnya menjadi Jakarta setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. ***

Post a Comment

Comments 0