Keluarga Ahmad Faisa berkemah di Mandalawangi Camping Ground. Foto: ist
KOSADATA — Libur Lebaran menjadi momen yang ditunggu-tunggu banyak keluarga untuk berkumpul dan sejenak melepaskan penat dari rutinitas harian. Bagi keluarga Ahmad Faisa (15), warga Jakarta Selatan, momen tersebut mereka isi dengan berkemah di alam terbuka. Pilihan mereka jatuh pada Mandalawangi Camping Ground, kawasan perkemahan yang terletak di Cibodas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kawasan ini bukan sekadar lokasi untuk mendirikan tenda. Mandalawangi menyuguhkan pengalaman yang utuh akan keindahan alam, edukasi, serta kebersamaan yang menghangatkan hati.
“Seru banget. Kita bisa ngumpul di satu tenda, masak bareng, terus malamnya bikin api unggun. Rasanya beda dari liburan ke mall atau tempat biasa,” kata Ahmad Faisa, belum lama ini.
Berjarak sekitar 2-3 jam dari Jakarta atau Bandung, Mandalawangi Camping Ground menawarkan suasana pegunungan yang sejuk, dengan latar Gunung Gede Pangrango yang megah. Lokasinya berdampingan langsung dengan Kebun Raya Cibodas, membuat akses ke tempat ini sangat mudah, bahkan bagi keluarga yang membawa serta anak-anak.
Suasana di Mandalawangi dipenuhi oleh tenda-tenda keluarga yang berdiri rapi, anak-anak yang berlarian, serta aroma makanan yang dimasak langsung di alam terbuka. Meski pengelola tidak menyediakan perlengkapan memasak, keluarga Ahmad sudah mempersiapkan semuanya dari rumah.
“Memang butuh persiapan lebih, tapi rasanya sebanding dengan pengalaman yang kami dapat. Anak-anak jadi tahu rasanya hidup tanpa gadget seharian,” ujar ibu Ahmad, Chairunnisa (42), sambil tersenyum.
Menjelang malam, kehangatan api unggun menjadi titik kumpul bagi banyak keluarga. Suasana pun berubah menjadi lebih intim, penuh tawa, cerita, dan nyanyian bersama di bawah langit malam yang cerah.
Alam, Edukasi, dan Fasilitas Lengkap
Tak hanya menawarkan keindahan alam, Mandalawangi juga menyajikan berbagai aktivitas edukatif. Tersedia spot outbound yang aman untuk anak-anak maupun dewasa, serta pengalaman menyusuri Danau Mandalawangi menggunakan kano. Di sudut lainnya, pengunjung juga bisa menikmati air terjun jernih yang tersembunyi di antara pepohonan.
“Buat saya, ini bukan sekadar liburan, tapi cara mengenalkan anak-anak pada alam dan kebersamaan,” katanya, yang tampak menikmati waktu santainya sambil duduk di kursi lipat di depan tenda.
Bagi keluarga yang tidak membawa perlengkapan lengkap, tersedia penyewaan tenda dengan berbagai ukuran, serta jasa pengangkut barang dari area parkir. Tarif berkemah pun cukup terjangkau, hanya Rp 27.500 per orang per malam. Bagi pengunjung yang hanya ingin menikmati suasana tanpa menginap, tiket masuknya dibanderol Rp 13.500 per orang.
Kenangan yang Tak Tergantikan
Libur singkat ini mungkin segera berakhir, namun kenangan yang terbangun di Mandalawangi Camping Ground akan terus hidup dalam cerita keluarga-keluarga yang menghabiskannya bersama. Bagi Ahmad Faisa dan keluarganya, api unggun di malam hari bukan sekadar nyala api, melainkan simbol kehangatan yang menyatukan mereka dalam pelukan alam.
“Kalau bisa, tahun depan mau ke sini lagi. Tapi bawa lebih banyak keluarga biar makin rame,” tutup Ahmad sambil tertawa.
Dengan kombinasi panorama alam, fasilitas yang memadai, dan atmosfer kekeluargaan yang kental, Mandalawangi Camping Ground menjadi bukti bahwa liburan sederhana bisa menghadirkan kebahagiaan yang luar biasa.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023
Comments 0