Raffi Ahmad bermain catur dengan Presiden Prabowo Subianto. Foto: IG Raffi Ahmad
KOSADATA-Di salah satu satu sudut ruangan istana, momen tak biasa terlihat duduk berhadapan dua figur berbeda. Di antara mereka, papan catur kayu berlapis motif klasik menjadi medan pertempuran sunyi. Di satu sisi, seorang panglima yang kini memimpin negeri. Di sisi lain, presenter ternama yang kini menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.
Raffi Ahmad menggeser pion putih. Di seberangnya, Presiden Prabowo Subianto menatap dalam-dalam, jemarinya terdiam sejenak sebelum menjawab langkah itu dengan strategi yang tak kalah matang. Tapi yang terjadi lebih dari sekadar pertandingan. “Setiap gerakan dipenuhi strategi dan kebijaksanaan,” ujar Raffi seusai permainan itu, dalam unggahan akun instagramnya, Jum'at, 2 Mei 2025.
Bagi Raffi, hari itu bukan hanya tentang adu kepandaian di papan 64 petak. Itu adalah pertemuan dua dunia—hiburan dan kepemimpinan—yang bertemu dalam satu bahasa universal: catur.
“Beliau bukan hanya seorang pemimpin, tetapi juga seorang mentor,” katanya. Obrolan mengalir, langkah demi langkah catur menjadi metafora kehidupan. Sampai akhirnya sang Presiden berkata, “Di pertandingan catur, bidak raja adalah rakyat. Nah, justru kita ini di pemerintahan adalah pion-pion rakyat. Rakyat menang, Indonesia menang!”
Ucapan itu tertancap dalam benak Raffi. Baginya, itu bukan hanya filosofi permainan, tapi pernyataan politik yang menggambarkan arah pemerintahan baru: bahwa kekuasaan sejati ada di tangan rakyat.
Pertandingan itu pun berakhir tanpa pemenang mutlak, tapi Raffi membawa pulang sesuatu yang lebih berarti. "Obrolannya seru, sampai menyerap ilmu-ilmu mantap dari Bapak," tuturnya.
Hari itu, di tengah langkah-langkah catur, mungkin lahir sebuah pemahaman baru—tentang bagaimana seorang pemimpin memandang rakyat, dan bagaimana publik figur
Rekrutmen PPSU di Jakarta Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Tahapannya
MEGAPOLITAN Jun 23, 2025Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025
Comments 0