|

Temui Wamenaker, GMT Institute Siap Kolaborasi Cetak Tenaga Kerja Terampil

Eka Putri
Apr 02, 2023
0
1 minute

KOSADATA - Tenaga kerja terampil dengan produktivitas tinggi adalah salah satu kunci penggerak sektor industri potensial untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Pembangunan tenaga kerja terampil berkaitan erat dengan dunia pendidikan dan pelatihan. 

Hal ini disampaikan Direktur GMT Institute, Frumentius Da Gomez usai pertemuan antara manajemen GMT Institute dengan Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) RI, Afriansyah Noor beberapa waktu lalu di Kantor Kemenaker.

Pria yang akrab disapa Fru ini mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Wamen Apriansyah Noor menjelaskan bahwa pelatihan yang implementatif dan bersifat praktikal merupakan kebutuhan mendesak untuk mengakselarasi peningkatan ketrampilan tenaga kerja yang spesifik khusunya di indutri pengelolaan bangunan.

"Disadari bersama, kondisi saat ini terjadi kelebihan dan ketidak seimbangan pasar tenaga kerja di level Strata 1(sarjana) dan yang memiliki kekhususan (specialist) akibat dari PHK yang terjadi di bisnis star up dan sebagainya," ujar Fru dikutip Minggu (2/4/2023).

"Oleh karenanya diperlukan akselarasi program pelatihan yang bersifat implementatif guna meningkatkan kompetensi dari pekerja (up skill) sehingga diperoleh tenaga kerja yang siap kerja," sambungnya.

Wamen Afriansyah Noor, lanjut Fru, menyampaikan bahwa sesuai visi dari kementerian yaitu terwujudnya tenaga kerja yang produktif, komptetitif dan sejahtera, diwujudkan dalam salah satu misinya adalah peningkatan komptensi ketrampilan dan produktivitas masyarakat. 

Dari paparan Wamen Afriansyah, ungkap Fru, hal tersebut telah dilakukan melalui serangkaian kebijakan, kerjasama termasuk pengembangan pelatihan melalui Balai Latihan Kerja yang ada dan tersebar di seluruh Indonesia.

Fru mengungkapkan, disadari bahwa pencapaiannya belum maksimal karena berbagai keterbatasan seperti pendanaan, akses fasilitator maupun jenis pelatihan yang spesifik dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

"Oleh karena sangat diperlukan integrasi, kolaborasi dan partisipasi aktif pihak swasta untuk secara bersama membangun pelatihan dalam rangka menyiapkan tenaga kerja terampil yang berkualitas dan sesuai kebutuhan pasar tenaga kerja," jelas Fru sebagaimana disampaikan Wamen Afriansyah Noor.

Dalam perjalanannya selama 19 tahun, GMT Institute konsisten menyediakan pelatihan bagi pengelola bangunan (Property Management). Hingga sekarang alumni pelatihan GMT Institute sudah mencapai 5000 orang.

"Dengan berbagai latar belakang pengelola, dari kementerian/Lembaga, perbankan, konstruksi, Bank Indonesia, Telekomunkasi dan swasta, tersebar dari Sabang sampai Merauke," katanya.

"Mengembangkan kurikulum dan silabus berbasis praktikal yang didukung oleh fasilitator pa