Wamendikti: Perlu Reformasi Besar di Kampus Berbasis Industri

Ida Farida
Jun 09, 2025

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan. Foto: ist

KOSADATA — Dunia pendidikan tinggi kembali disorot karena dinilai belum sepenuhnya mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan, menyebut masih banyak kampus yang gagap menghadapi dinamika industri lantaran kurikulum dan sistem pengelolaan yang ketinggalan zaman.

 

Hal itu disampaikan Fauzan saat memberikan kuliah tamu di Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), Gresik. Di hadapan civitas akademika UISI dan pimpinan Yayasan Semen Indonesia Foundation, Fauzan menegaskan perlunya reformasi besar-besaran di lingkungan perguruan tinggi, terutama kampus berbasis industri.

 

“Sebagai kampus industri, UISI punya potensi besar menjadi pelopor dalam menjawab tantangan zaman — asal berani berubah dan bergerak cepat,” ujar Fauzan.

 

Ia menilai, posisi UISI yang lahir dari industri mestinya menjadi model keterhubungan ideal antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Menurut dia, sudah seharusnya kampus ini mampu menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan riil di lapangan. “Tidak ada alasan kampus ini tidak link and match dengan industri,” tegasnya.

 

Lebih jauh, Fauzan menyoroti pentingnya fleksibilitas dalam pengelolaan perguruan tinggi, khususnya swasta. Ia menyebut, selama ini banyak kampus terlalu disibukkan dengan urusan teknis administratif, hingga lupa menyentuh hal-hal substantif yang lebih esensial. “Yang perlu kita ungkit itu substansi. Bagi saya, reformasi birokrasi di kampus itu harga mati,” katanya, disambut tepuk tangan peserta.

 

Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor I UISI, Prof. Fahimah, menyatakan pihaknya tengah mempersiapkan seluruh program studi agar lebih adaptif terhadap kebutuhan industri dan program strategis pemerintah. “Komitmen kami jelas, menyiapkan talenta unggul yang relevan dengan dunia kerja,” ujarnya.

 

Senada, Ketua Yayasan Semen


1 2
Post a Comment

Comments 0