KOSADATA - Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam senantiasa mendawamkan dzikir untuk melepaskan rasa resah dan galau berat. Hal ini diungkapkan Pakar Rukiyah Syar’iyah, Ustadz Muhammad Faizar dalam akun Instagramnya, Senin (30/1/2023).
Menurutnya, Rasulullah mengajarkan amalan dzikir untuk melepaskan rasa gelisah atau sedih karena suatu peristiwa. Berikut bacaan dzikir saat hati sedang galau berat:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَظِيمُ الحَليمُ ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ ، لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ، وَرَبُّ الأَرْضِ، وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيم
Laa Ilaaha Illalloh Al-‘azhiim Al-haliim, Laa Ilaaha Illalloh Robbul ‘Arsyil ‘Azhiim. Laa Ilaaha Illalloh, Robbus Samaawaati Wa Robbul Ardhi Wa Robbul ‘Arsyil Kariim.
Artinya: Tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah yang Maha Agung dan Maha Santun. Tiada ilah(sesembahan) yang berhak disembah selain Allah, Rabb yang menguasai ‘arsy, yang Maha Agung. Tiada ilah(sesembahan) yang berhak disembah selain Allah – (Dia) Rabb yang menguasai langit, (Dia) Rabb yang menguasai bumi, dan (Dia) Rabb yang menguasai ‘arsy, lagi Mahamulia.
Dzikir tersebut terdapat dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim. Ustadz Faizar mengatakan, bacalah dzikir Laa Ilaaha Illalloh Al-‘azhiim Al-haliim sebanyak-banyaknya ketika hati sedang dalam kondisi gundah gulana.
“Semoga Allah mengangkat keluh kesah kita semuanya,” katanya.
Sementara dalam laman rumosyo, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal menyebutkan lima keutamaan dzikir Laa Ilaaha Illalloh Al-‘azhiim Al-haliim.
Pertama, dalam hadits, kegalauan yang berat disebut sebagai Al-karb, yakni suatu perkara yang memberatkan manusia dan memenuhi dadanya sehingga membuatnya marah dan gelisah. Disunnahkan berdoa dengan bacaan ini ketika mendapati ujian berat.
Ketiga, obat dari ujian berat adalah mentauhidkan Allah dan bermunajat kepada Allah dengan menyebut nama dan sifat-Nya. Dalam doa ini disebut Al-‘Azhim (Allah itu Maha Agung), berarti tidak ada sesuatu pun yang lebih agung dari Allah.
Kata Ustadz Abduh Tuasikal, Al-Halim menunjukkan Allah itu memiliki ilmu, sehingga tidak mungkin orang jahil (bodoh) itu memiliki hilm (kesantunan) dan karom (kemuliaan). ***
Kelompok 3 Praktikan PLKJ 34 Cibegol Targetkan Cetak Buku Bersama di Tasikmalaya
Feb 25, 2023
Comments 0