Korsleting Dominan Jadi Penyebab Kebakaran, DKI Akan Lakukan Bedah Instalasi Listrik

Ida Farida
Aug 24, 2023

BPBD DKI Jakarta akan menggelar program bedah instalasi listrik untuk menekan kejadian kebakaran di Jakarta. Foto: PLN

KOSADATA - Kepala Satuan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengungkapkan akan segera melakukan bedah instalasi listrik di pemukiman padat penduduk di Jakarta. 

 

Dari catatannya, ada 489 kejadian kebakaran di Jakarta mulai Januari hingga 20 Agustus 2023 kemarin. Adapun penyebab kebakaran terbanyak dikarenakan korsleting listrik sebanyak 347 kejadian, tabung gas 60 kejadian, pembakaran sampah 18 kejadian, lilin 3 kejadian dan lain-lain 73 kejadian.

 

"Rencana BPBD akan mengkoordinasikan Damkar PLN Akli Konsuil Satpol PP DLL utk memantau penanganan pengawasan instalasi listrik rmh kawasan padat hunian di 10kel kategori tinggi rawan kebakaran," ujar Isnawa Adji dalam pesan singkatnya, Kamis (24/8/2023).

 

Dari data kebakaran tahun ini, Isnawa menyebutkan jumlah kerugian ditaksir mencapai hampir Rp167 miliar dengan jumlah korban 49 meninggal dunia, 51 luka berat dan 192 luka ringan. 

 

Selain itu, kebakaran di Jakarta menyebabkan kerusakan 1284 rumah tinggal, 572 semi permanen, 17 gedung, 44 gudang, 279 ruko, 164 kendaraan dan 53 lain-lain. 

 

Bahkan, Isnawa mengungkapkan penyebab kebakaran terbesar di Provinsi DKI Jakarta selama 3 tahun adalah korsleting listrik hingga 74,7 persen dalam kurun 2020-2022. Sedangkan data kelurahan dengan frekuensi kebakaran terbanyak selama 3 tahun tercatat pada Kelurahan Cengkareng Timur.

 

"RW dengan frekuensi kebakaran terbanyak selama 3 tahun tercatat pada RW 014 Kelurahan Cengkareng Timur dan RW 017 Kelurahan Penjaringan. Dari total 2.738 RW: 42,4% RW di antaranya memiliki riwayat kasus kebakaran. Yakni, 4 RW dengan kategori tinggi, 32 RW dengan kategori sedang dan


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0