Pasangan Anies-Prasetyo dinilai bisa memenangkan Pilkada Jakarta 2024. Foto: ist
KOSADATA - Pengamat politik Amir Hamzah menilai pernyataan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani yang ingin merapat ke Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 merupakan strategi politik biasa. Menurutnya, tarik ulur dukungan PDIP untuk Anies ada kaitannya dengan legacy Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 Joko Widodo dan di Jakarta.
"Wajar kalau PDIP bersikap, tarik ukur dengan Anies. Dia juga ada masalah masalah dengan Jokowi dan Prabowo. Termasuk gugatan PTUN soal Pilpres, itu kan belum putus," ujar Amir Hamzah di Jakarta, Jum'at (26/7/2024).
Khusus untuk Jakarta, kata Amir, Presiden Jokowi melanjutkan legacy warisan SBY dalam proyek reklamasi dan giant sea wall atau tanggul laut raksasa. Saat sedang berkuasa pun, kata Amir, Jokowi memperkuat warisan SBY dengan membuat legacy baru berupa program strategis nasional (PSN) di Pantai Indah Kapuk (PIK).
"Itulah yang mempengaruhi sikap PDIP yang masih tarik ulur. Tentu, PDIP juga ada kepentingan di sana. Di sisi lain, Anies ini jubir Jokowi saat kampanye Jokowi saat Pilpres 2014 lalu," ucapnya.
Tidak hanya itu, lanjut Amir, pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 nanti masih menjadi pertimbangan penting bagi Anies Baswedan saat akan bertarung di Pilkada Jakarta 2024. Sebab, katanya, Anies Baswedan jika terpilih nanti akan dilantik oleh Prabowo Subianto
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0