Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ferrial Sofyan. Foto: Humas DPRD DKI Jakarta
KOSADATA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ferrial Sofyan dan sejumlah anggota lainnya mencecar Plt Kepala Dinas (Kadis) Sumber Daya Air (SDA), Ika Agustin Ningrum. Pasalnya, Dinas SDA meminta persetujuan uang muka pembelian pompa hingga sebesar Rp210 miliar sedangkan lelang pembangunan pompa akan dilakukan tahun depan.
"Bagaimana kalau misalnya lelangnya nggak jadi-jadi. Ibu sudah beli barangnya. Apalagi sudah e-katalog. Itu tahun depan saja. Kok dipaksakan tahun ini? Buat apa kita buang duit 1/5 triliun? Untuk kegiatan yang kita bangun tahun depan. Buat apa?," ujar Ferrial Sofyan saat rapat kerja Komisi D DPRD DKI Jakarta, Jum'at (9/8/2024).
Lantas, anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta itu pun mempertanyakan urgensi pembelian pompa air tahun ini sedangkan lelang pembangunan rumah pompanya akan dilakukan tahun depan. Mantan Ketua DPRD DKI Jakarta itu pun menyarankan agar pembelian pompa itu pun sekalian dilakukan pada anggaran tahun depan.
"Beli aja tahun depan. Itu gimana? Kok keburu-buru? Kepentingan siapa? Saya ulangi kepentingan siapa ini? Nggak ada kepentingannya. Kepentingan siapa? Beli pompa cepat-cepatan, e-katalog. sheet pile ada di e-katalog. Nggak perlu lelang. Mau dipakainya bulan nanti, sheet pile dipakainya itu bulan Maret, beli bulan Maret. Langsung e-katalog, tinggal klik. Apa beli pompa? Tinggal klik. Mau yang merek apa? Sesuai keinginan yang berkuasa. Silahkan, kan begitu," tuturnya.
Ferrial Sofyan mengaku ingin menjaga APBD DKI Jakarta yang notabene uang rakyat bisa diperuntukkan sebaik-baiknya. Menurutnya, jangan hanya berkedok Proyek Strategis Nasional (PSN), yang berkuasa bertindak sewenang-wenang. Dia memastikan, Komisi D DPRD DKI Jakarta tidak akan menyetujui uang muka pembelian pompa itu dilakukan tahun ini karena kegiatan besarnya belum dilelang.
"Dengan kedok PSN. PSN-nya? PSN umum, hasil evaluasi banjir. Setiap tahun banjir kita. Jadi semua yang berhubungan dengan banjir, PSN. Menghalalkan uang mukanya begitu gede. Dicatet wartawan. Ferrial tidak setuju. Terima kasih," tegasnya sambil menggerakkan meja.
Sementara itu, Plt Kadis SDA DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum menjelaskan, PSN penanganan banjir dilakukan berdasarkan masterplan pengendalian banjir dan roadmap pengendalian banjir. Dalam masterplan itu, Pemprov DKI Jakarta akan membangun 8 polder, revitalisasi 9 sungai dan membangun 2 waduk hingga tahun 2027.
"nah pertanyaannya apakah ini lelang? Jadi uang 210 sekian miliar ini sebenernya uang muka. kami rencanakan uang muka untuk tahun anggaran ini. hanya untuk kegiatan yg supply by owner. Jadi untuk polder dan sungai. supply by owner itu apa contohnya? untuk pompa sudah bisa untuk e-katalog. jadi kita bisa klik katalog untuk uang mukanya," katanya.
Lebih lanjut, Ika menjelaskan, pembelian pompa itu akan diperuntukkan pada klaster polder itu ada di Bulak Cabe, Kayu Putih Rawa Terate, Cempaka Putih, Mangga Raya, Cengkareng Kalideres, Ancol, Cilincing dan Rawa Terate Kampung Sawah.
Sedangkan untuk klaster sungai, Ika menjelaskan akan diperuntukkan pada inlet waduk Rawa Badak, kali Cakung Lama untuk segmen Pegangsaan Dua, serta membantu kewenangan Kementerian PUPR di Kali Jati Keramat dan Kali Angke. ***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0