Bamsoet ingatkan BIN ancaman serangan siber. Foto: ist
KOSADATA — Badan Intelijen Negara (BIN) genap berusia 79 tahun pada 7 Mei 2025. Di usia yang hampir memasuki delapan dekade, lembaga intelijen tertua di Indonesia itu diingatkan untuk terus beradaptasi menghadapi ancaman keamanan yang kian kompleks di era disrupsi digital.
Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo menilai BIN tidak lagi dapat bergantung pada metode konvensional dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Transformasi digital, penguatan analisis prediktif, hingga investasi pada teknologi intelijen mutakhir disebutnya sebagai keniscayaan.
“Menjadi ‘mata dan telinga’ negara di tengah ancaman siber dan terorisme global membutuhkan kecakapan dan komitmen tanpa batas. Integritas dan profesionalisme personel intelijen harus menjadi fondasi utama,” ujar Bambang Soesatyo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 8 Mei 2025.
Ketua MPR RI periode 2019-2024 ini mengingatkan, ancaman siber di Indonesia telah berkembang dari peretasan biasa menjadi serangan canggih terhadap infrastruktur kritis, pencurian data berskala besar, hingga operasi disinformasi yang mengancam stabilitas politik dan sosial. Data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat lebih dari 400 juta upaya serangan siber terjadi sepanjang 2023.
“BIN harus proaktif memetakan aktor-aktor ancaman siber, meningkatkan kapabilitas intelijen sinyal, intelijen siber, serta menjalin kolaborasi erat dengan BSSN, Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga penyedia layanan internet,” kata politisi Partai Golkar itu.
Tak hanya soal siber, Bamsoet juga menyoroti ancaman terorisme. Meski dalam dua tahun terakhir Indonesia tercatat nihil serangan teror, kewaspadaan disebutnya tak boleh kendor. Laporan Global Terrorism Index terbaru menempatkan Indonesia di peringkat ke-30 dengan kategori dampak terorisme sedang, mengalami tren penurunan signifikan.
Keberhasilan tersebut, menurut Bamsoet, tidak lepas dari koordinasi erat BIN bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dalam melakukan pencegahan, penindakan, hingga program deradikalisasi.
“Langkah-langkah seperti pemantauan aktivitas daring, penangkapan pelaku, dan deradikalisasi memberikan dampak positif dalam menekan aktivitas kelompok ekstremis di Indonesia,” ujarnya.
Di usianya ke-79, Bamsoet berharap BIN terus memperkuat sinergi dengan TNI, Polri, serta lembaga terkait lainnya demi memastikan keamanan dan ketahanan nasional di tengah lanskap ancaman global yang terus berkembang.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Berjiwa Besar, AHY Ucapkan Selamat untuk Anies-Cak Imin
POLITIK Sep 04, 2023
Comments 0