Harga Emas Akan Terus Naik, Peneliti Ini Ungkap Investasi Bergeser ke Logam Mulia

Widihastuti Ayu
Apr 15, 2025

Harga emas dinilai akan terus naik. Foto: ist

KOSADATA – Ketika dunia terombang-ambing oleh riak perang dagang antara dua raksasa ekonomi global, Amerika Serikat dan China, emas kembali bersinar. Farouk Abdullah Alwyni, peneliti dari Pusat Kajian Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Universitas Binawan, melihat arah mata angin investasi mulai bergeser ke logam mulia.

 

Menurut Farouk, langkah China yang secara perlahan menarik investasinya dari surat utang Amerika Serikat atau Treasury Bills, lalu mengalihkannya ke emas, menjadi faktor signifikan dalam lonjakan harga emas belakangan ini. “Pergerakan ini bukan hanya strategi finansial, tapi juga sinyal pergeseran kekuatan global,” ujar Farouk dalam keterangannya, Selasa, 15 April 2025.

 

Langkah Negeri Tirai Bambu ini, kata Farouk, bukan semata soal diversifikasi portofolio. Ini adalah pernyataan geopolitik yang pada akhirnya bisa menggoyahkan dominasi dolar sebagai mata uang utama dunia. Dalam pandangan jangka panjang, kata dia, fenomena ini bisa mengubah pola pikir masyarakat terhadap investasi—dari ketergantungan pada fiat currency menuju aset riil seperti emas.

 

“Kalau dolar Amerika saja terdepresiasi terhadap emas, apalagi rupiah. Maka perlu ada alternatif investasi yang lebih tahan guncangan,” ujar Farouk, yang pernah menjabat sebagai Senior Officer di Islamic Development Bank.

 

Ia tak menampik kemungkinan bahwa tren emas ini bisa memantik diskursus lama yang pernah terkubur sejak Bretton Woods runtuh pada 1971—yakni menjadikan emas kembali sebagai penopang nilai mata uang dunia. “Dulu, dari tahun 1870 hingga 1971, emas menjadi standar moneter internasional dalam berbagai bentuk. Bukan tidak mungkin itu akan direview kembali,” katanya.

 

Namun, Farouk juga mengingatkan agar masyarakat tak terburu-buru latah membeli emas


1 2
Post a Comment

Comments 0