KOSADATA - Menahan buang air kecil atau kencing bisa menimbulkan potensi bahaya bagi kesehatan Anda. Biasanya, orang yang beraktivitas rutin di lapangan atau perjalanan, seperti sopir, traveller dan lainnya menyepelekan hal ini.Â
Â
Menahan kencing dalam waktu lama dapat menyebabkan rasa tidak nyaman serta bisa menimbulkan masalah urologis.
Â
Seorang ahli urologi mengungkapkan akibat dari kebiasaan menahan buang air kecil yang tampaknya tidak berbahaya ini ternyata dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Â
Seperti dilansir dari laman Best Life, berikut ini adalah lima hal yang terjadi pada tubuh saat menahan buang air kecil di antaranya:
Â
1. Beresiko Infeksi Saluran Kemih
Salah satu risiko terbesar menahan kencing terlalu lama atau terlalu sering adalah meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK).
Â
Ketika urine tertahan di kandung kemih, itu menciptakan tempat berkembang biak bagi bakteri untuk tumbuh dan menyebabkan infeksi," jelas residen urologi dan ahli medis internal untuk bedbible.com, Martina Ambardjieva.
Â
Ketika urine tidak dikeluarkan secara teratur, bakteri dapat menyebar ke uretra dan ginjal, yang pada akhirnya menyebabkan ISK. ISK biasanya memerlukan pengobatan antibiotik, jadi harus selalu segera ke dokter saat mengalami tanda-tanda pertama infeksi.
Â
2. Melemahkan Otot-otot Kandung Kemih
Menurut spesialis nyeri panggul yang berlokasi di New York City, Amerika Serikat, Sonia Bahlani, menahan buang air kecil terlalu lama dapat menyebabkan kontraksi otot dasar panggul.
Â
"Ketika ini terjadi, itu dapat menyebabkan kelemahan otot di sekitar kandung kemih," ujarnya.
Â
Jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama, kondisi ini dapat menyebabkan hal-hal seperti nyeri atau inkontinensia. Ambardjieva mengatakan, secara khusus, ini terjadi ketika otot detrusor di kandung kemih berkontraksi dan menekan sfingter uretra yang tertutup.
Â
3. Kemungkinan Terkena Batu Kandung Kemih
Ambardjieva memaparkan konsekuensi lain dari menahan buang air kecil terlalu lama yaitu risiko batu kandung kemih.
Â
Terbentuk di dalam kandung kemih saat tidak kosong sepenuhnya, ini adalah gumpalan mineral keras yang dapat menyebabkan sakit perut, nyeri saat buang air kecil, darah dalam urin, dan gejala lainnya.
Â
“Urine diproduksi oleh ginjal. Urine terdiri atas air yang bercampur dengan produk limbah yang dikeluarkan ginjal dari darah," kata National Health Service (NHS) Inggris.
Â
4. Mengalami Lonjakan Tekanan Darah
Menahan kencing juga dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara waktu. "Menahan urine setidaknya tiga jam setelah buang air kecil sebelumnya meningkatkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada wanita paruh baya,†kata Ambardjieva.
Â
Untuk alasan ini, semua orang harus selalu mengosongkan kandung kemih sebelum mengukur tekanan darah. Ahli urologi mencatat, mekanisme di balik perubahan tekanan darah ini masih kurang dipahami.
Â
5. Tingkatkan Sedikit Risiko Kanker Kandung Kemih
Ambardjieva memperingatkan ada satu lagi kondisi serius yang mungkin terkait dengan menahan kencing yaitu kanker kandung kemih.
Â
Ketika urine ditahan di kandung kemih terlalu lama, bakteri dapat menumpuk dan tumbuh yang meningkatkan peradangan dan iritasi pada lapisan jaringan kandung kemih.
Â
"Peradangan kronis ini dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sel-sel di wilayah ini, yang meningkatkan peluang mereka untuk menjadi kanker," tukas Ambardjieva. ***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0