Kemendikbudristek Diminta menarik buku panduan penggunaan rekomendasi buku sastra. Foto: pixabay/fernandozhiminaicela
Selain itu buku pedoman dan buku-buku sastra yang direkomendasikan ini juga dapat menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat dan mendisrupsi kegiatan belajar-mengajar yang sebelumnya sudah terhambat karena kurang ada perhatian khusus dari Kemendikbudristek dalam menjawab learning lost Covid-19 yang mengakibatkan kemunduran memprihantikan pada hasil PISA kita.
"Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah mendesak Kemendibudrsitek untuk berhati-hati dalam membuat kebijakan dan mengkonsultasikannya secara luas dengan para pemangku kepentingan pendidikan yang relevan," kata Alpha.
Diketahui, buku Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra itu merupakan bagian dari program Sastra Masuk Kurikulum, yang diluncurkan Kemendikbudristek pada Minggu (19/5/2024) lalu. Melalui program sastra masuk kurikulum itu, Kemendikbudristek berharap, karya sastra tidak hanya akan hadir dalam bahasa Indonesia, tapi juga disebar di mata pelajaran lain mulai semester II tahun ajaran 2024/2025.
Buku Panduan Rekomendasi Buku Sastra memuat daftar 177 buku yang dibagi dalam tiga kelompok jenjang pendidikan dasar dan menengah, yakni untuk tingkat SD, SMP, dan SMA. Buku ini hasil kurasi 17 sastrawan, seperti Eka Kurniawan dan Okky Madasari.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Berjiwa Besar, AHY Ucapkan Selamat untuk Anies-Cak Imin
POLITIK Sep 04, 2023
Comments 0