Menara Kudus, Arsitektur Akulturasi Budaya Hindu-Buddha dan Islam

Ida Farida
Oct 08, 2024

Menara Kudus di Jawa Tengah menjadi salah satu destinasi wisata religi yang masih diminati peziarah. Foto: IG Maskimpek_

KOSADATA - Salah satu destinasi wisata religi bagi umat Islam di tanah Jawa adalah Menara Kudus. Berada di kota Kudus, Jawa Tengah, Menara Masjid Al-Aqsa atau Masjid Menara Kudus ini menjadi simbol akulturasi budaya Hindu-Budha dan Islam.

 

Menara Kudus dibangun oleh salah satu wali songo, yakni Sunan Kudus, atau yang dikenal dengan nama asli Ja'far Shodiq, sekitar abad ke-16 Masehi. Menara Masjid berbentuk candi ini menjadi simbol penyebaran Islam di Jawa.

 

Tempat ini bukan hanya menjadi tujuan ibadah, tetapi juga sebuah situs bersejarah yang mempertemukan unsur-unsur keagamaan dengan seni arsitektur lokal yang khas.

 

Menara ini dibangun dengan gaya arsitektur menyerupai candi, menggambarkan bagaimana Sunan Kudus menggunakan pendekatan akulturasi budaya untuk mempermudah penerimaan ajaran Islam oleh masyarakat setempat yang sebelumnya menganut Hindu dan Buddha. Filosofi ini terlihat jelas dari material bata merah yang digunakan, sebuah ciri khas arsitektur candi Hindu-Buddha di Jawa.

 

Salah satu ciri khas Menara Kudus adalah bagaimana Sunan Kudus menyisipkan nilai-nilai kebudayaan lokal dalam ajaran Islam yang ia sebarkan. Salah satu contoh nyata adalah penggunaan menara dengan gaya arsitektur candi Hindu. Hal ini menjadi simbol bahwa Islam masuk ke Jawa dengan cara yang damai, melalui pendekatan budaya yang ramah dan inklusif. 

 

Bahkan, Sunan Kudus dikenal melarang penyembelihan sapi sebagai bentuk penghormatan kepada umat Hindu yang menganggap sapi sebagai hewan suci.

 

Pendekatan akulturasi ini membuat penyebaran Islam di Jawa berjalan dengan baik, di mana masyarakat


1 2 3
Post a Comment

Comments 0