Potensi Ekonomi Digital Capai Rp4500 Triliun, Erick Thohir Ajak Investor Gairahkan Pasar Indonesia

Ida Farida
Jul 11, 2024

Menteri BUMN, Erick Thohir. Foto: Humas Kementerian BUMN

KOSADATA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengajak sektor swasta privat dan investor asing untuk menggairahkan pasar Indonesia. Terlebih, potensi ekonomi digital di Indonesia akan mencapai Rp4.500 triliun pada 2030 mendatang atau enam tahun lagi.

 

"Saya juga mengetuk private sector atau foreign investment yang percaya market Indonesia. Jangan setengah-setengah berinvestasi di Indonesia, apalagi membandingkan Indonesia dengan Thailand, Malaysia, Singapura, itu salah besar," ujar Erick Thohir, dalam keterangannya, Kamis (11/7/2024).

 

Hal ini diungkapkan Erick Thohir saat acara kolaborasi TikTok Indonesia dan PT Pos Indonesia dalam menghadirkan TikTok | Pos Aja! Creator House di Kantor Pos Kota Tua, Jakarta.

 

Menurutnya, Indonesia juga diproyeksikan akan masuk dalam 15 negara dengan ekonomi terbesar dunia pada 2029 dan lima besar dunia di 2045, sehingga sangat prospektif sebagai tujuan berinvestasi.

 

"Kita ini sudah jadi ekonomi terbesar, dan saya meminta swasta atau investasi asing, kalau misalnya berinvestasi di Thailand satu, ya di Indonesia mesti tiga,” tuturnya.

 

Kendati memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Erick ingin agar investasi di Indonesia berdampak terhadap pemerataan dan saling menguntungkan.

 

Untuk itu dia mendorong kerja sama yang saling menguntungkan agar Indonesia tidak hanya dipandang sebagai pasar bagi investor maupun negara lain.

 

"Jangan hanya Indonesia dijadikan market saja, lalu investasi dibawa ke luar negeri, lalu diinvestasikan di negara lain, lebih baik jangan," kata dia.

 

Lebih lanjut Erick mendorong BUMN meningkatkan kolaborasi dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), swasta, maupun investor luar negeri secara transparan dan profesional, terutama di sektor ekonomi digital.

 

Dia juga menginstruksikan perusahaan BUMN agar memastikan adanya kolaborasi yang saling menguntungkan sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keseimbangan ekonomi di Indonesia.

 

"Kita tidak anti investasi, tapi kita mau komitmen investasi yang sehat untuk Indonesia sehingga kita bisa memastikan pembukaan lapangan pekerjaan bisa terjamin, dan tumbuhnya pengusaha-pengusaha UMKM yang baru," tutup Menteri BUMN.***

Related Post

Post a Comment

Comments 0