Solusi Krisis Ruang Publik di Jakarta, Jadikan Kolong Tol untuk Sarana Olahraga

Etos Indonesia Desak DPR Gelar RDP Kasus Brigpol Fathurrahman, Tegaskan Keadilan Tak Boleh Dikorbankan
Sejumlah Tokoh Pastikan Dana Nasabah Bank DKI Aman, Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi
Pramono Ingin Wujudkan Jakarta Jadi Destinasi Olahraga Internasional
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Sejarawan: Memenuhi Kriteria, Tapi Perlu Konteks Sejarah
Menepi ke Rancabuaya: Petualangan Sepuluh Jam ke 'Swiss van Java' dari Rutinitas Jakarta
Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Dipastikan Lancar
PPPK Kemenag Tahap II, Cek Jadwal dan Lokasi Seleksi Kompetensi Teknis
Masinis Kereta Cepat Whoosh: Lulus Uji Internasional, SDM Lokal Pegang Kendali
Demokrat Desak Rotasi Camat dan Lurah di Jakarta, Hindari Fenomena 'Raja Kecil'
Camat-Lurah Ogah Tempati Rumah Dinas, DPRD DKI Minta Pemprov Bertindak Tegas

Ida Farida

Mar 23, 2025

Kolong tol di Jakarta diusulkan jadi ruang publik. Foto: ist

KOSADATA — Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz, mendorong Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta untuk bekerja sama dengan pengelola jalan tol dalam memanfaatkan lahan kosong di bawah ruas tol sebagai sarana olahraga. Usulan ini muncul sebagai solusi atas keterbatasan ruang terbuka untuk aktivitas olahraga masyarakat, terutama di wilayah padat penduduk seperti Jakarta Barat.

"Kita sama-sama memahami bahwa Jakarta kekurangan ruang untuk sarana olahraga. Maka, saya mengusulkan agar lahan-lahan kosong di bawah jalan tol bisa dimanfaatkan sebagai lapangan olahraga atau fasilitas serbaguna," ujar Aziz dilansir laman resmi DPRD DKI Jakarta, Ahad (23/3/2025).

Aziz menekankan bahwa minimnya ruang publik sering kali memaksa anak-anak bermain di jalanan, yang berisiko mengganggu lalu lintas hingga berpotensi menyebabkan kecelakaan. Menurutnya, kondisi ini paling terlihat di Jakarta Barat, di mana lahan kosong semakin sulit ditemukan.

"Di Jakarta Barat, mencari tanah kosong untuk bermain bola itu susah. Akhirnya, anak-anak bermain di jalan raya, yang berisiko tertabrak kendaraan," kata Aziz.

Selain sebagai ruang olahraga, pemanfaatan kolong tol juga diharapkan dapat mengurangi potensi penyalahgunaan lahan oleh kelompok tertentu untuk aktivitas negatif, seperti penyalahgunaan narkoba atau tawuran.

"Daripada dibiarkan tak terpakai dan menjadi tempat kegiatan ilegal, lebih baik kita tata dengan baik. Kita lengkapi dengan fasilitas olahraga dan penerangan yang memadai agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," tutur Aziz.

Usulan ini diharapkan dapat menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan pihak terkait dalam menyediakan lebih banyak ruang publik yang aman dan bermanfaat bagi warga Jakarta.***