KOSADATA - Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA) di Penjaringan, Jakarta Utara diyakini bisa menjadi penjaga keseimbangan Teluk Jakarta. Dilihat dari foto udara, SMMA ini dekat dengan Pelabuhan Muara Angke, hanya terpisah oleh Sungai Ciliwung.
Foto udara yang dihasilkan pun mirip yin dan yang. Seperti filosofi China, Yin Yang merupakan segala sesuatu memiliki lawan yang tak terpisahkan, tetapi saling bertentangan.
Begitu pun dengan SMMA dan Pelabuhan Muara Angke. Terlihat kawasan hijau yang berlawanan dengan kawasan perumahan. Seperti simbol Yin Yang, masing-masing pihak memiliki elemen pihak lain (diwakili oleh titik kecil). Sehingga, keseimbangan di antara kedua kutub harus terjaga dengan baik guna mencapai harmoni.
Taman Suaka Margasatwa Muara Angke menjadi rumah bagi berbagai jenis burung seperti cangak (Ardeola sp.), kuntul (Egretta sp.), mandar batu (Gallinuyla chloropus), bubut jawa (Centropus nigrorufus), dan masih banyak lagi. Sebagian besar adalah jenis burung dengan status konservasi terancam, menurut IUCN.
Pada musim-musim tertentu, tempat ini menjadi tempat singgahnya berbagai jenis burung migran dari benua Eropa, Asia, dan Afrika. Ada juga hewan yang dilindungi lainnya. Seperti kura-kura, biawak, ular welang, ular daun, monyet ekor panjang bisa ditemukan di sini.
Di kawasan pesisir utara Jakarta, Suaka Margasatwa Muara Angke menjadi tempat menyerap karbon dengan keragaman flora. Walau didominasi semak belukar, tetapi kawasan ini memiliki beberapa tanaman khas seperti ketapang (Terminalia catappa), akasia (Acacia auriculiformis), kelapa, dan lain-lain.
Kondisi pembangunan Jakarta yang pesat menjadi alasan mengapa Suaka Margasatwa Muara Angke dibangun. Saat itu Jakarta masih bernama Batavia. Gubernur Hindia Belanda Alidius Tjarda van Starkenborgh Stachouwer menetapkan kawasan ini sebagai cagar alam, melalui Surat Keputusan nomor 24 tahun 1939 dengan luas 15,40 hektare.
Suaka Margasatwa Muara Angke dapat ditempuh melalui jalan darat dari terminal Kampung Rambutan dimana tersedia bis umum yang menuju Muara Angke. Setelah sampai di Muara Karang, tepatnya di pintu gerbang Perumahan Pantai Indah Kapuk (PIK) pengunjung dapat memanfaatkan jasa ojek atau jalan kaki sejauh kurang lebih 500 meter.
Guna menunjang kegiatan pengawasan dan pengamanan terhadap kawasan Suaka Margasatwa diperlukan adanya sarana dan prasarana yang cukup memadai. Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia akan mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas di lapangan. Saat ini, fasilitas sarana dan prasarana yang terdapat pada kawasan Suaka Margasatwa Muara Angke adalah jalan papan (843 meter), speed boat, pusat informasi, pos jaga, dan shelter. ***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0