Tim UGM Temukan Alat Cerdas untuk Deteksi Risiko Cedera Punggung!

Kakang Nan
Oct 15, 2025

Foto: dok. UGM

KOSADATA - Aktivitas rutin pekerja rekam medis di klinik dan rumah sakit ternyata menyimpan bahaya tersembunyi: risiko gangguan otot dan rangka akibat posisi tubuh yang statis di depan komputer. Melihat fenomena itu, tim peneliti dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan alat berbasis artificial intelligence (AI) yang mampu mendeteksi risiko ergonomi secara otomatis.

Ketua tim peneliti, Dina Fitriana Rosyada, menjelaskan bahwa gangguan muskuloskeletal merupakan salah satu cedera kerja paling umum yang dialami pekerja kantoran, termasuk tenaga rekam medis.

“Tulang belakang manusia tidak dirancang untuk duduk membungkuk delapan jam di depan komputer. Kondisi itu bisa menyebabkan kompresi diskus, ketegangan otot, hingga ketidaknyamanan kronis,” ujar Dina dilansir dari laman resmi UGM, Rabu, 15 Oktober 2025.

Penelitian yang dilakukan bersama Dr. Nur Rokhman, serta mahasiswa Rafael Radya, Marco Aland, Kevin, Dhea, dan Syva, menghasilkan alat deteksi risiko ergonomi berbasis computer vision. Teknologi ini mengaitkan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) untuk memantau posisi tubuh pekerja selama satu shift penuh.

“Alat ini akan menganalisis postur tubuh, lalu mengeluarkan hasil akhir berupa klasifikasi risiko rendah, sedang, atau tinggi terhadap kesehatan otot dan tulang belakang,” jelas Dina.

Menurutnya, sistem ini memanfaatkan AI untuk mendeteksi titik kemiringan tubuh bagian atas dan kebungkukan petugas selama bekerja di depan komputer. Hasilnya, para petugas rekam medis kini dapat mengevaluasi posisi duduk mereka secara mandiri.

“Kami bersyukur, banyak petugas merasa terbantu. Tanpa alat ini, kebiasaan duduk dalam posisi salah bisa berdampak serius bagi kesehatan otot dan rangka mereka,” kata Dina menegaskan.

Dengan inovasi ini, UGM berharap teknologi deteksi risiko ergonomi


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0