TPA Ini Tumbang, Malapetaka Sampah Kembali Terjadi

Peri Irawan
Jan 31, 2023

Oleh: Bagong Suyoto
Ketua Koalisi Persampahan Nasional (KPNas)

Sejak akhir 2022 sampai awal 2023 TPA Burangkeng pada situasi kritis, menuju situasi darurat terparah sepanjang sejarah. Boleh dikatakan, sangat tidak normal. Klimaksnya pada 19 Januari 2023 gunungan sampah longsor hingga kejalan utama, disertai alat berat dan truk sampah terguling, hanggar dan rumah kompos, IPAS (instalasi pengolahan air sampah) dan sampah masuk ke sungai. Kemudian TPA ditutup beberapa hari. Boleh dibilang; TPA Burangkeng Tumbang!

Tampaknya titik klimaks tersebut akan semakin mencekam pada hari-hari kedepan. Pengelola TPA pusing tujuh keliling, sementara belum ada solusi cepat dan jitu. Antrian truk sampah hampir tiap hari menjadi pemandangan umum. Antrian itu menimbulkan kemacetan hingga jalan depan kantor Desa Burangkeng dari pintu depan, dan juga dari pintu belakang melalui sisi jalan tol.

Sebetulnya, sejak tahun 2019 TPA Burangkeng dengan luas 11,6 hektar dan teriris jalan tol Japek selatan sekitar 8.000 m2 hampir semua zona (A, B, C dan D) penuh. Boleh dibilang sudah susah menatanya. Memang, waktu itu Koalisi Persampahan Nasional (KPNas) menyarankan agar lahan TPA diperluas, namun Bupati Kabupaten menolaknya. Bahkan, ada yang bilang dalam RTRW luasan lahan TPA hanya 11,6 hektar. Jika akan diperluas harus merubah RTRW terlebih dahulu. Artinya perlu keterlibatan DPRD dalam memperbaiki TPA tersebut.

Sekarang semua zona, terutama A, B dan C sudah menjadi satu, dan zona D yang terbagi menjadi tiga cel kecil-kecil pun telah menyatu, bahkan tak mampu menampung sampah 800-900 ton/hari. Padahal produksi sampah Kabupaten Bekasi sekitar 2.900 ton/hari. Belum semua sampah dikirim ke TPA Burangkeng (hanya 42-45%), sebagian dibuang ke titik-titik


1 2 3 4

Related Post

Post a Comment

Comments 0