Tim UGM berhasil melakukan panen raya dengan inovasi gamahumat. Foto: UGM
Langkah tim UGM tak berhenti di sawah. Menurut Prof. Himawan Tri Bayu Murti Petrus, Gamahumat tengah diuji pada berbagai jenis tanah seperti kapur dan vulkanik, serta berbagai komoditas termasuk buah-buahan. "Kami berencana menerapkannya di lahan bekas tambang. Kalau berhasil, bukan cuma pertanian, tapi juga rehabilitasi lahan bisa ditopang Gamahumat," ujarnya.
Dukungan datang dari pelbagai pihak. Perwakilan PT Bukit Asam, Bagus Totok Purnomo, menyebut Gamahumat sebagai bentuk nyata hilirisasi batubara rendah kalori yang tengah digalakkan pemerintah. Sementara itu, Eko Budi Cahyono dari Kementerian ESDM berharap inovasi ini segera masuk tahap kajian nasional. "Agar bisa dikembangkan lebih luas," ujarnya.
Gamahumat menjadi bukti bahwa batubara tak selalu identik dengan polusi. Di tangan para peneliti UGM, sisa energi fosil itu justru menjelma sebagai harapan baru bagi tanah yang mati suri.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023Berjiwa Besar, AHY Ucapkan Selamat untuk Anies-Cak Imin
POLITIK Sep 04, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023
Comments 0