KOSADATA - Bendahara Umum Pemuda Cinta Tanah Air (PITA) Deni Martanti menilai diamnya Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dan Kemendagri pasca evaluasi kedua Heru merupakan strategi pendalaman terhadap kinerja SDM Pemprov DKI, terutama di fase transisi kepemimpinan pasca ditinggalkan Anies Baswedan.
"Mengukur kinerja Heru itu tidak bisa disamakan dengan mengukur kinerja Gubernur yang diusung oleh partai politik. Heru datang ke DKI sebagai PJ Gubernur itu dia sendirian sedangkan Anies bergerombol," kata Deni di Jakarta, Sabtu (20/5/2023).
"Jadi sebetulnya dalam 6 bulan dengan berbagai terobosan Heru seperti reformasi birokrasi, infrastruktur banjir, mengoptimalkan transportasi publik itu cukup bagus dibanding dengan 5 tahun Anies yang tidak meninggalkan legacy di Jakarta," lanjutnya.
Menurut Deni, jika digali lebih dalam ada banyak kejanggalan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta sebagaimana dikatakan anggota Komisi C DPRD, Andhyka saat rapat dengan Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) DKI pada Selasa (9/5).Â
Deni mengatakan, kejanggalan APBD DKI itu seperti adanya anggaran gaib, kelebihan bayar dan lain-lain sudah menjadi tradisi sejak Era Anies Baswedan. Saat pembahasan rancangan anggaran 2023 itu, katanya, bisa dibayangkan bagaimana iklim politik tahun lalu yang dihadapi Heru Budi Hartono dimana Heru baru beberapa waktu bekerja di DKI Jakarta.Â
"Kita bicara perencanaan anggaran 2023 ya, kita bisa bayangkan bagaimana PJ Heru berjibaku sendirian menghadapi iklim politik yang pada saat itu masih dilingkari sisa sisa kekuasaan Anies. Sehingga nampaknya PJ Heru menghadapi suasana politik DPRD
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0