Golkar Temui Heru Budi, Basri Baco: DNA Golkar itu Partai Pemerintahan

KOSADATA - Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta, Basri Baco tidak membantah adanya silaturahmi petinggi Partai Golkar DKI Jakarta ke Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Menurutnya, dalam sejarahnya, Golkar tak pernah menjadi partai oposisi pemerintah. 

"Kita juga sampaikan bahwa DNA Golkar itu Partai pemerintahan. Tidak ada dalam kamus Golkar itu Oposisi. Jadi, siapapun yang memimpin, Golkar akan selalu bersama pemerintah dalam pembangunan dan pelayanan masyarakat. Walaupun menjadi mitra kritis adalah pilihan yang Golkar ambil ," ujar Baco dalam pesan singkatnya, Selasa (18/7/2023). 

Diakuinya, pertemuan Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar dan Heru Budi Hartono hanya sebatas silaturahmi semata. Terlebih, keduanya merupakan kepala daerah yang saling berdekatan wilayahnya satu sama lain. 

"Silaturahmi saja, karena memang Ketua Zaki dan Pak PJ kan belum pernah ketemu. Sekalian ngobrol-ngobrol terkait hal lain yaitu pelayanan sosial. Beliau berduakan kepala daerah, jadi nyambung," katanya. 

Dalam kesempatan itu, Baco juga menyampaikan sejumlah aspirasi konstituen Partai Golkar kepada PJ Gubernur DKI Jakarta. Salah satunya, kata Baco, Pemprov DKI Jakarta diminta segera melakukan langkah pencegahan dini untuk menekan angka demam berdarah di Jakarta. 

"Terkait beberapa hal, mengenai DB yang mulai menghantui, mengenai JIS, mengenai TIM yang alat planetariumnya rusak dan lainnya," ucap Baco. 

Sebelumnya, Ahmed Zaki Iskandar membantah adanya obrolan terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta dengan Heru Budi Hartono. Menurutnya, pertemuan itu merupakan silaturahmi biasa partai politik dengan kepala daerah. 

"Hanya silaturahmi biasa. Nggak ada pembicaraan Pilkada. Urusan Partai Golkar, Fraksi dan Jabodetabek," kata Zaki dalam pesan singkatnya. 

Diketahui, hasil survei Arus Survei Indonesia (ASI) menyatakan sosok pejabat gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memiliki kans kuat untuk calon gubernur DKI Jakarta 2024. Pasalnya, menurut temuan dari survei dari lembaga Arus Survei Indonesia, nama Heru masuk dalam tiga besar kandidat kuat. 

Dalam simulasi 21 Kandidat Calon Gubernur DKI Jakarta (pertanyaan tertutup), berikut ini urutan lima besar: Anies Baswedan (24,3%), Ridwan Kamil (13,0%), Heru Budi Hartono (11,8%), Sandiaga Uno (9,5%), dan Gibran rakabuming Raka (6,5%). Sementara yang tidak tahu/tidak jawab 8,5%.

Sedangkan dalam pertanyaan terbuka, terkait pilihan calon gubernur DKI Jakarta, nama Heru Budi Hartono masuk keurutan kedua setelah Anies Baswedan, berikut ini urutannya: Anies Baswedan (11,5%), Heru Budi Hartono (9,3%), Basuki Tjahaja Purnama (7,8%), Sandiaga Uno (4,0%), Ridwan Kamil (3,5%), Ahmad Sahroni (2,8%), Gibran Rakabuming Raka (2,8%), Agus Harimurti Yudhoyono (1,5%), Erick Thohir (1,5%), dan Tri Rismaharini (1,3%). Lainnya (2,3%) dan TT/TJ (51,8%).

“Iya nama Heru Budi Hartono cukup potensial, selain nama Anies dan Ridwan Kamil. Tujuh bulan menjabat, namanya masuk 3 besar,” ujar Ali Rif’an.

Bahkan dalam simulasi 3 Kandidat Calon Gubernur DKI Jakarta, nama Heru Budi Hartono bersaing ketat dengan Anies Baswedan. Berikut ini urutannya: Ridwan Kamil (43,5%), Anies Baswedan (25,8%), dan Heru Budi Hartono (22,3%), sementara yang tidak tahu/tidak jawab 8,5%.

“Kalau kita simulasikan 3 nama, Ridwan Kamil paling tinggi (43,5%), disusul Anies Baswedan (25,8%), dan Heru Budi Hartono (22,3%). Namun catatan saya, nama Anies dan Heru bersaing ketat karena secara statistik sebenarnya intervalnya tidak terlampau jauh,” tambah Ali Rif’an dalam paparannya.

Sebagai informasi, survei bertajuk “Evaluasi Kinerja & Peta Elektoral Pilkada DKI Jakarta 2024” ini dilaksanakan pada tanggal 11 – 18 Mei 2023 di Provinsi DKI Jakarta, melalui wawancara tatap muka. Metode penarikan sampel Multistage Random Sampling. Jumlah responden 400 responden dengan margin of error +/- 4.9% pada tingkat kepercayaan 95%.

“Kalau melihat temuan survei kami, preferensi pemimpinan di DKI yang dibutuhkan mendatang ini selain punya integritas, ya tentu bisa bekerja dan seorang problem solver. Cepat/responsif itu kriteria yang diinginkan,” tambah Ali Rif’an. ***